Lonjakan dan volatilitas terkini dalam harga Bitcoin (BTC) telah memicu perdebatan luas di kalangan investor dan analis. BTC telah mengalami kenaikan mingguan sebesar 11%, mendekati angka $68.000, yang menimbulkan kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi di pasar. Beberapa analis percaya pergerakan harga ini dapat menandakan koreksi yang akan datang, sementara yang lain berpendapat bahwa Bitcoin dapat segera mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Koreksi Bitcoin di Depan Mata?
Banyak analis memperkirakan koreksi untuk Bitcoin. Pedagang derivatif terkemuka TheKingfisher telah menyoroti peran volatilitas terkini, yang menunjukkan bahwa harga dapat segera turun kembali. Ia mencatat bahwa aktivitas di sekitar level $68.400 mencerminkan volatilitas yang diamati pada bulan Juli, yang menyebabkan peningkatan biaya untuk posisi leverage di pasar berjangka. Ini menunjukkan bahwa banyak investor memegang posisi berisiko tinggi yang dapat dilikuidasi.
TheKingfisher juga menunjukkan bahwa kumpulan likuiditas sedang meluas, dan ini dapat menyebabkan koreksi tajam, yang ia sebut sebagai gerakan "Darth Maul". Ini akan mengakibatkan Bitcoin turun ke $61.300, yang akan menyakitkan bagi investor.
$BTC Aktivitas perdagangan terkini sekitar 68,4 ribu terkait dengan volatilitas sebelumnya dari 29 Juli, saat harga turun menjadi 49 ribu hanya lima hari kemudian. Lonjakan volatilitas baru-baru ini menunjukkan bahwa lindung nilai opsi menjadi lebih mahal, dan leverage menjadi lebih mahal seiring dengan meningkatnya volatilitas. Bahkan… pic.twitter.com/MeDtjSG1IU
— TheKingfisher (@kingfisher_btc) 17 Oktober 2024
Paus Meningkatkan Aktivitas di Tengah Volatilitas Bitcoin
Meskipun ada ekspektasi akan koreksi pasar, para paus Bitcoin telah meningkatkan aktivitas mereka. Menurut data dari Santiment, transaksi paus telah mencapai level tertinggi dalam 10 minggu, dengan lebih dari 11.600 transaksi besar tercatat selama beberapa hari terakhir. Pergerakan ini menunjukkan bahwa para paus sedang memantau pasar dengan saksama dan bersiap menghadapi potensi kenaikan harga.
Lonjakan aktivitas paus juga telah menarik perhatian di media sosial, di mana Bitcoin kini lebih banyak dibicarakan daripada altcoin lainnya. Analis memperkirakan bahwa perhatian yang meningkat ini dapat memicu kenaikan harga yang berkelanjutan, meskipun aksi ambil untung jangka pendek dan FOMO juga dapat berperan.
Rekor Open Interest pada Bitcoin Futures
Perkembangan penting lainnya adalah peningkatan minat terbuka pada Bitcoin futures. Pendiri CryptoQuant Ki Young Ju melaporkan bahwa minat terbuka telah mencapai $20 miliar, dengan Bitcoin kini hanya berjarak 8% dari titik tertingginya sepanjang masa. Selain itu, para investor baru terus mengakumulasi Bitcoin, dengan kepemilikan mereka kini berjumlah total 1,97 juta BTC. Para investor baru ini, yang masing-masing memegang sedikitnya 1.000 BTC, telah meningkatkan kepemilikan mereka dengan cepat selama setahun terakhir.
Ki Young Ju juga mencatat bahwa paus-paus baru ini telah meningkatkan saldo BTC mereka sebesar 813% sejak awal tahun, sekarang memegang 9,3% dari total pasokan, yang bernilai sekitar $132 miliar.
ETF Bitcoin Mendorong Kenaikan Harga
Faktor kunci lain di balik kenaikan Bitcoin baru-baru ini adalah diperkenalkannya ETF Bitcoin spot. Selama tiga hari terakhir, $1,2 miliar telah mengalir ke ETF ini, sehingga total aset ETF menjadi $63 miliar. Khususnya, iShares Bitcoin Trust milik BlackRock telah menyumbang 30% dari pembelian ini, yang berkontribusi terhadap kenaikan harga Bitcoin.
Untuk pembaruan lebih mendalam tentang pasar mata uang kripto, kunjungi The Bit Journal.
https://twitter.com/Thebitjournal_
https://www.linkedin.com/company/the-bit-journal/
https://t.me/thebitjournal
Ikuti kami di Twitter dan LinkedIn dan bergabunglah dengan saluran Telegram kami untuk langsung mendapatkan informasi tentang berita terkini!