Cover Image

Menurut perusahaan data blockchain Arkham Intelligence, pembuat mobil listrik Tesla telah melakukan transaksi Bitcoin pertamanya dalam dua tahun.

Perusahaan tersebut mentransfer $225 juta BTC ke dompet yang tidak dikenal pada tanggal 15 Oktober.

Tesla tidak berhenti di situ, memindahkan total BTC senilai $760 juta hanya dalam kurun waktu beberapa jam.

Perusahaan ini mengejutkan dunia investasi dengan membeli Bitcoin senilai $1,5 miliar pada bulan Februari 2021.

Investasi besar-besaran ini mendorong Bitcoin ke titik tertinggi baru dan menciptakan narasi optimis tentang adopsi Bitcoin oleh perusahaan secara lebih luas.

Namun, Tesla terus memangkas kepemilikan Bitcoinnya sebesar 10% pada kuartal pertama tahun 2021 karena ingin memastikan apakah BTC dapat dilikuidasi dengan mudah tanpa menyebabkan volatilitas pasar yang substansial, menurut CEO Elon Musk.

Produsen mobil listrik itu kemudian tampaknya kecewa dengan mata uang kripto terkemuka itu. Pada Juli 2022, perusahaan itu menjual sebagian besar kepemilikan Bitcoin-nya.

Menurut Arkham Intelligence, kepemilikan Bitcoin Tesla saat ini mencapai $717 juta.

SpaceX, perusahaan lain yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk, juga memiliki BTC senilai $554 juta.

Langkah terbaru Tesla bisa jadi hanya perombakan rekening internal, yang berarti pasar tidak perlu mengantisipasi tekanan jual lebih lanjut.

Perusahaan analitik Spot On Chain berpendapat bahwa ini "kemungkinan" adalah dompet baru yang masih milik Tesla.

Tesla, tentu saja, adalah pemegang Bitcoin terbesar keempat setelah MicroStrategy, Marathon Digital, dan Riot Platforms.

Harga Bitcoin tampaknya tidak terpengaruh oleh langkah Tesla terkini, saat ini berpindah tangan di atas level $67.000, menurut data CoinGecko.