Laporan terbaru oleh perusahaan data blockchain Chainalysis mengungkapkan peningkatan signifikan dalam adopsi stablecoin di Argentina, yang dikaitkan dengan devaluasi mata uang negara tersebut. Penelitian tersebut menyoroti bahwa Argentina memimpin dalam volume transaksi stablecoin di kawasan tersebut, melampaui Brasil dan hampir menyamai Kolombia. Lonjakan penggunaan stablecoin terutama didorong oleh keinginan penduduk untuk mengakses dolar AS karena tingkat inflasi yang tinggi di negara tersebut. Laporan tersebut menekankan peran penting mata uang kripto dalam ekonomi yang tidak stabil, yang memungkinkan individu untuk mengamankan masa depan keuangan mereka secara independen dari kebijakan moneter resmi. Selain itu, penelitian tersebut menunjukkan bahwa stablecoin, seperti Tether dan USD Coin, memainkan peran penting dalam pasar kripto, memfasilitasi perdagangan yang lancar tanpa akses perbankan tradisional. Venezuela, yang menghadapi tantangan ekonomi serupa, juga menyaksikan peningkatan adopsi mata uang kripto sebagai lindung nilai terhadap hiperinflasi. Baca lebih lanjut berita yang dihasilkan AI di: https://app.chaingpt.org/news