Postingan Ripple News: Harga XRP Berisiko Turun ke $0,17 di Tengah Seruan SEC muncul pertama kali di Coinpedia Fintech News

Pertarungan hukum yang sedang berlangsung antara Ripple dan SEC telah menciptakan sentimen yang beragam untuk XRP, dan banyak investor bertanya-tanya apa artinya bagi masa depan mata uang kripto ini. Banding SEC dalam kasus Ripple dapat menjadi pedang bermata dua, yang berpotensi memberi lembaga kesempatan untuk membeli XRP dengan harga yang lebih rendah.

Edo Farina, CEO Alpha Lions Academy, mengatakan bahwa keputusan SEC baru-baru ini untuk mengajukan banding atas kasus Ripple tidak serta merta menjadi kemunduran bagi XRP, melainkan instrumen yang memberi investor institusional lebih banyak peluang untuk memperoleh XRP dengan harga diskon. Meskipun gugatan SEC dapat menimbulkan kegaduhan jangka pendek, fundamental jangka panjang XRP tetap kuat. Berikut dampak banding SEC terhadap Harga XRP:

Penundaan dalam Finalitas: Banding SEC mengisyaratkan bahwa kita mungkin menghadapi periode ketidakpastian yang lebih panjang, mungkin berlangsung selama dua tahun lagi. Jangka waktu yang panjang ini memungkinkan lembaga untuk memposisikan diri secara strategis di pasar XRP sementara investor ritel mungkin panik dan menjual.

Akumulasi Berkelanjutan: Lembaga cenderung mengakumulasi XRP dengan harga lebih rendah, menunggu kejelasan dan stabilitas untuk mendorong harga lebih tinggi. Strategi mereka tampaknya melibatkan pembelian saat investor ritel merasa takut, sehingga memanfaatkan psikologi pasar.

Konteks Historis: Ketika SEC awalnya mengajukan gugatan terhadap Ripple, harga XRP anjlok hingga sekitar $0,17. Selama penurunan ini, sementara banyak investor ritel menjual dengan kerugian karena takut, dompet yang lebih besar mengakumulasi XRP dalam jumlah yang signifikan. Dikotomi antara perilaku ritel dan institusional ini menjelaskan dinamika manipulatif di pasar.

Peran XRP yang Berkembang: Meskipun masih ada pertarungan hukum, XRP semakin diminati dalam ekosistem keuangan. Berbagai negara, terutama negara-negara di kelompok BRICS dan G7, semakin banyak mengadopsi teknologi Ripple untuk solusi CBDC (Mata Uang Digital Bank Sentral). Hal ini menunjukkan bahwa, terlepas dari tindakan SEC, kegunaan XRP terus berkembang.