Scott Rubner, direktur pelaksana departemen pasar global Goldman Sachs, mengatakan saham-saham AS kemungkinan akan pulih pada akhir tahun setelah beberapa minggu yang penuh gejolak memasuki akhir Oktober, mendorong indeks S&P 500 kemungkinan akan melampaui level 6.000 poin.

Rubner menulis dalam sebuah catatan kepada kliennya pada hari Rabu, "Saya optimis bahwa saham AS akan pulih pada akhir tahun mulai tanggal 28 Oktober. Saya khawatir target harga 6.000 poin yang saya tetapkan terlalu rendah."

Dia mengatakan penurunan musiman pasar adalah pilar utama perkiraan tersebut. Menurut perhitungannya, data sejak tahun 1928 menunjukkan bahwa S&P 500 naik rata-rata sekitar 4% dari 27 Oktober hingga akhir tahun. Selain itu, dia mengatakan saham cenderung naik setelah pemilihan presiden AS karena investor memindahkan dana ke saham setelah risiko pemilu mereda.

Sebagai pakar aliran uang Goldman, target akhir tahun Rubner berbeda dari perkiraan kepala strategi ekuitas AS di Goldman, David Kostin, sebesar 5.600, yang memperkirakan S&P 500 akan naik menjadi 6.000 pada tahun 2025. .

Rubner juga mencatat bahwa meskipun periode volatilitas baru-baru ini membuatnya bersikap bearish terhadap arah saham dalam beberapa minggu mendatang, beberapa hambatan lainnya mungkin mereda pada akhir bulan ini.

Misalnya, pembelian kembali saham diperkirakan akan dilanjutkan pada tanggal 25 Oktober, ketika pasar akan keluar dari larangan pembelian kembali terkait pendapatan, dan perusahaan-perusahaan AS diperkirakan akan menjadi pembeli, sehingga mendukung permintaan atas saham-saham AS.

“Pembeli saham AS terbesar pada tahun 2024 akan mengalami pengurangan sebesar 35% dalam jumlah pembelian kembali selama periode larangan pembelian kembali,” tulisnya.

Rubner juga menunjukkan bahwa permintaan pasar terhadap opsi jual menjelang pemilu AS juga dapat semakin mendorong kenaikan saham AS.

Selain itu, musim laporan laba perusahaan semakin dekat, yang mungkin akan semakin mendorong kenaikan harga saham, namun hanya jika hasilnya sesuai dengan ekspektasi analis yang lebih tinggi. Rubner menunjukkan: "'Super Bowl' keuntungan perusahaan AS akan diadakan pada minggu tanggal 25 Oktober, dan 61% dari kapitalisasi pasar S&P 500 akan melaporkan pendapatan dua minggu sebelum pemilu."

Namun, Rubner memperkirakan investor akan mengalami periode volatilitas tinggi selama tiga minggu ke depan menjelang perkiraan kenaikan.

Salah satu alasannya adalah gamma S&P 500 telah turun sebesar $14 miliar selama dua hari terakhir, penurunan dua hari terbesar dalam kumpulan data Goldman. Ketika gamma menurun, pedagang pasar tidak perlu lagi membeli saham saat harga turun untuk menjaga posisi mereka netral. Artinya, pasar kini memiliki kebebasan bergerak yang lebih besar.

Artikel diteruskan dari: Sepuluh Data Emas