Postingan Harga Ethereum (ETH) Siap Capai $2.200, Ini Alasannya muncul pertama kali di Coinpedia Fintech News

Dalam konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel, Ethereum (ETH) tampak bearish dan siap mengalami penurunan harga yang signifikan karena gagal mempertahankan level support yang penting. Selain itu, metrik on-chain ETH, seperti rasio Long/Short dan future open interest semakin mendukung prospek bearish ini.

Momentum Harga Saat Ini

Pada saat berita ini ditulis, ETH diperdagangkan mendekati $2.365 dan telah mengalami penurunan harga lebih dari 4,25% dalam 24 jam terakhir. Selama periode yang sama, volume perdagangannya turun sebesar 11%, yang menunjukkan partisipasi yang lebih rendah dari para pedagang dan investor, yang mungkin disebabkan oleh ketakutan akan penurunan harga lebih lanjut.

Analisis Teknis Ethereum dan Level Mendatang

Menurut analisis teknis para ahli, ETH baru-baru ini menembus level support krusialnya di $2.400 dan berubah menjadi bearish. Dengan sentimen pasar saat ini dan penurunan ini, ada kemungkinan besar bahwa ETH bisa turun hingga 7% hingga mencapai level $2.200 dalam beberapa hari mendatang.

Sumber: Trading View

Namun, ETH saat ini diperdagangkan di bawah Exponential Moving Average (EMA) 200 pada kerangka waktu harian, yang menunjukkan tren menurun. EMA 200 merupakan indikator teknis penting yang menentukan apakah suatu aset berada dalam tren naik atau tren turun.

Metrik Bearish On-Chain

Tesis bearish ini semakin didukung oleh metrik on-chain. Menurut perusahaan analitik on-chain Coinglass, rasio Long/Short ETH saat ini berada di angka 0,96, yang menunjukkan sentimen pasar bearish di kalangan pedagang.

Rasio long/short adalah metrik on-chain yang menunjukkan bagaimana trader memposisikan diri dalam taruhan long atau short. Jika posisi long secara signifikan melebihi posisi short, rasionya akan berada di atas 1, dan sebaliknya.

Selain itu, open interest ETH di masa mendatang telah turun sebesar 4,6% dalam 24 jam terakhir dan terus menurun, yang mengindikasikan meningkatnya ketakutan di kalangan pedagang menyusul hancurnya level support penting baru-baru ini.