Ripple telah memperoleh persetujuan prinsip untuk lisensi layanan keuangan dari Otoritas Layanan Keuangan Dubai (DFSA), yang menandai tonggak penting dalam rencana ekspansinya di Timur Tengah. Lisensi ini akan memungkinkan Ripple untuk menawarkan layanan pembayaran terkelola menyeluruh di Uni Emirat Arab (UEA) dan memperkuat jejak globalnya sebagai entitas yang diatur.
Dengan persetujuan ini, Ripple akan menjadi penyedia layanan pembayaran berbasis blockchain pertama yang dilisensikan oleh DFSA. Perusahaan berencana untuk memperluas layanannya dari Dubai International Financial Centre (DIFC) dan memperkenalkan layanan pembayaran lintas batas yang lancar, termasuk Ripple Payments Direct (RPD), di UEA.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mencatat bahwa "teknologi blockchain dan kripto akan tetap ada," dan pendekatan regulasi UEA yang berpikiran maju telah memposisikannya sebagai pemimpin global dalam teknologi keuangan. Perusahaan telah berkomitmen untuk berinvestasi di kawasan tersebut, dengan fokus pada mendorong pertumbuhan teknologi blockchain dan mendukung inovasi keuangan lokal.
Perkembangan ini sejalan dengan misi Ripple untuk menyediakan solusi pembayaran lintas batas yang lebih cepat, lebih hemat biaya, dan efisien, sekaligus memprioritaskan kepatuhan terhadap peraturan. Perusahaan ini telah mengantongi lebih dari 55 lisensi di seluruh dunia, termasuk dari Monetary Authority of Singapore (MAS), New York Department of Financial Services (NYDFS), dan Central Bank of Ireland (CBI).