FTX memiliki daftar 9 juta pengguna, dan aset ini dipandang sebagai alat tawar-menawar utama dalam restrukturisasi dan penjualan. Namun, tim restrukturisasi khawatir jika daftar kreditor dipublikasikan akan merusak nilai bursa.
CEO saat ini John J. Ray III sudah meninjau rencana restrukturisasi versi 2.0 dan mempertimbangkan kemungkinan pembukaan kembali bursa. Kepala pengacara Andy Dietderich menyebutkan bahwa kreditor mungkin dapat mengubah kepentingan mereka menjadi saham di bursa baru, tetapi memulai kembali bursa membutuhkan dana yang besar, dan sponsor di belakang layar masih perlu bernegosiasi.
Namun, FTX menghadapi kelemahan teknis dan dampak negatif terhadap merek. Memperbaiki masalah ini memerlukan banyak waktu dan sumber daya, dan beberapa orang percaya bahwa akan lebih efektif untuk membangun bursa baru dari awal. Meskipun Komite Kreditur Tanpa Jaminan FTX secara aktif mengevaluasi opsi restart dan penjualan, saat ini tidak ada batas waktu yang jelas. Jadi, meskipun ada potensi untuk melakukan restrukturisasi, masih belum jelas apakah restrukturisasi tersebut dapat berhasil, menarik pendanaan, dan membangun kembali kepercayaan pengguna.