Menurut PANews, CEO Theta Labs Mitch Liu telah menyoroti pergeseran signifikan dalam pengembangan AI, yang beralih dari didominasi oleh raksasa teknologi menjadi memanfaatkan perangkat sehari-hari seperti telepon pintar. Liu mencatat bahwa daya komputasi yang tidak digunakan dari lebih dari 1,2 miliar telepon pintar di seluruh dunia menjadi kekuatan pendorong baru untuk kemajuan AI. Pendekatan ini, yang dikenal sebagai 'edge computing', memanfaatkan perangkat seluler untuk mengurangi latensi, meningkatkan perlindungan privasi, dan mengurangi konsumsi bandwidth. Pendekatan ini sangat bermanfaat untuk aplikasi waktu nyata seperti mengemudi secara otonom dan augmented reality.

Liu juga menekankan bahwa teknologi blockchain dapat mendukung jaringan AI yang terdesentralisasi ini dengan memungkinkan pembagian sumber daya komputasi yang aman dan transparan. Model baru ini membantu mengurangi ketergantungan pengembangan AI pada pusat data sekaligus menyediakan aliran pendapatan baru bagi individu dan perusahaan kecil hingga menengah. Integrasi blockchain dan komputasi edge merupakan arah yang menjanjikan bagi masa depan AI, yang menawarkan manfaat teknologi dan ekonomi.