Menurut Cointelegraph: Ethereum (ETH) telah mencapai titik terendah dalam 42 bulan terhadap Bitcoin (BTC), yang menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penurunan lebih lanjut. Seiring dengan dominasi Bitcoin yang meningkat hingga 58%, beberapa analis percaya bahwa Ether mungkin mendekati titik terendah lokal, sementara yang lain memperingatkan akan adanya lebih banyak kerugian.
Rasio ETH/BTC anjlok ke level yang belum pernah terlihat sejak April 2021, yang memicu perdebatan di antara para ahli. Alex Thorn, kepala penelitian di Galaxy, menyoroti penurunan 53% sejak Penggabungan Ethereum pada September 2022, dengan bertanya, "Apa yang menghentikan kereta ini?"
Investor Fred Krueger yakin Ether akan terus mengalami pelemahan terhadap Bitcoin, mengingat dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Ether telah mengalami arus keluar bersih sebesar $581 juta sejak peluncurannya. Sebaliknya, ETF Bitcoin telah menarik arus masuk yang besar, yang mendorong kenaikan harga BTC.
Meskipun sentimen bearish, beberapa analis melihat kemungkinan pemulihan. Pedagang kripto Anbessa menyarankan bahwa rasio ETH/BTC mungkin telah mencapai titik terendah di dekat 0,03845 BTC berdasarkan level Fibonacci retracement historis, sementara investor Hedgex menunjuk pada indeks kekuatan relatif (RSI) Ethereum yang oversold sebagai tanda potensi reli.
Pasar masih terbagi, sebagian mengharapkan pemulihan dan sebagian lainnya bersiap menghadapi kerugian lebih lanjut.