AI Titans Clash: How Walmart and Amazon Are Revolutionizing Retail in an Epic Battle of Bytes and Bricks

Dua raksasa bisnis, Walmart dan Amazon, memimpin perubahan ini dengan menggunakan AI untuk memikirkan kembali dasar-dasar ritel. Melalui penggunaan teknologi AI yang strategis, raksasa ritel ini mendorong batas-batas inovasi, menciptakan kembali pengalaman pelanggan, dan mengubah efisiensi operasional, menurut laporan terbaru oleh firma data dan analitik ternama GlobalData.

Toko konvensional vs. E-dagang

Selama ini, konflik antara Amazon dan Walmart diyakini sebagai pertikaian antara toko ritel konvensional dan toko belanja daring. Kisah ini berubah dengan cepat, karena kedua bisnis tersebut menggunakan AI untuk mengembangkan model hibrida yang menggabungkan pembelian daring dan luring.

Walmart meningkatkan pengalaman di dalam toko dengan menggabungkan teknologi manajemen toko yang didukung AI dan augmented reality. Amazon, yang pertama dalam e-commerce, menggunakan pengetahuan teknologinya untuk memimpin dalam sistem otonom dan kustomisasi klien.

Investasi AI: Sebuah Perlombaan Dominasi

Walmart telah mengajukan lebih dari 3.000 paten terkait kecerdasan buatan, dengan 20% dari pengajuan tersebut dilakukan dalam tiga tahun terakhir saja, menurut Disruptor Intelligence Center milik GlobalData. Meningkatnya komitmen Walmart terhadap inovasi AI terbukti dari lonjakan pengajuan paten ini.

Dengan lebih dari sembilan ribu paten terkait AI, Amazon, di sisi lain, terus memimpin persaingan teknologi ini. Fakta bahwa setengah dari paten ini diajukan dalam waktu kurang dari tiga tahun bahkan lebih mencengangkan dan menyoroti komitmen Amazon yang tak tergoyahkan untuk mengembangkan teknologi ritel berbasis AI.

Berbagai Pendekatan dalam Penerapan AI

Walmart berinvestasi dalam aplikasi realitas tertambah, seperti uji coba virtual, yang memungkinkan pembeli melihat barang dalam suasana virtual sebelum melakukan pembelian. Karena memungkinkan pelanggan melakukan pembelian dengan lebih terinformasi, teknologi ini berpotensi menurunkan tingkat pengembalian dan meningkatkan kepuasan konsumen.

Walmart juga menciptakan solusi manajemen ritel bertenaga AI, seperti sistem pengenalan produk di dalam toko. Inovasi ini menjanjikan peningkatan penempatan produk di pengecer, mengurangi situasi kehabisan stok, dan mempercepat manajemen inventaris. Pengecer raksasa ini juga membuat kemajuan dalam transaksi berbasis gambar dan Smart Factory AI, yang menunjukkan pergerakan menuju operasi ritel yang sepenuhnya otomatis.

Walmart juga berkonsentrasi pada pembuatan pemantauan toko otomatis dan asisten suara yang canggih. Perkembangan ini menyoroti dedikasi perusahaan dalam memberikan pengalaman belanja online yang mudah dan aman kepada kliennya.

Fokus Amazon

Amazon memperluas penggunaan kecerdasan buatan di sejumlah bidang. Perusahaan ini mengkhususkan diri dalam menyediakan pengalaman berbelanja yang sangat disesuaikan dan saran produk yang sangat tepat sasaran dengan menggabungkan algoritma AI yang canggih dengan basis data konsumennya yang luas.

Amazon memimpin dalam sistem otonom dengan inovasi seperti Automated VNF Deployment dan Autonomous Network Virtualization. Perusahaan ini berharap dapat meningkatkan infrastruktur operasionalnya dan menetapkan standar baru untuk manajemen data dan kinerja jaringan.

Selain itu, Amazon tengah mendorong batas-batas aplikasi AI korporat dan peningkatan keamanan dengan kemajuan substansial dalam AI untuk pengkodean dan pengawasan. Di luar sektor ritel, kemajuan ini mungkin akan mengubah sejumlah bisnis lainnya.

Amazon memiliki posisi yang baik untuk mempelopori pengembangan sistem logistik dan pengiriman generasi berikutnya, yang selanjutnya meningkatkan keunggulan kompetitifnya dalam e-commerce, berkat fokusnya pada sistem otonom dan virtualisasi jaringan.

Transformasi Pengalaman Ritel

Strategi Walmart dan Amazon yang berbeda namun saling melengkapi dalam memanfaatkan teknologi AI merupakan cerminan keunggulan kompetitif unik mereka. Walmart berfokus pada teknologi yang meningkatkan pengalaman di dalam toko dan menutup kesenjangan antara belanja digital dan fisik berkat kehadiran fisiknya yang luas. Upaya perusahaan dalam keamanan ritel otomatis dan asisten suara cerdas menunjukkan dedikasinya dalam menyediakan pengalaman berbelanja yang lancar dan aman bagi pelanggannya.

Sebaliknya, Amazon lebih berfokus pada keunggulannya dalam sistem otonom dan kustomisasi konsumen. Perusahaan ini menawarkan saran produk yang sangat terfokus dan pengalaman berbelanja yang disesuaikan berkat koleksi data klien dan algoritma AI yang canggih.

Dampak pada Seluruh Industri

Baik Walmart maupun Amazon tengah menjalankan rencana inovasi ambisius yang lebih dari sekadar mempertahankan posisi pasar mereka. Mereka pada dasarnya tengah meletakkan dasar bagi masa depan industri ritel secara keseluruhan.

Misalnya, Walmart dan Amazon diharapkan menjadi pemimpin industri dalam manajemen rantai pasokan berbasis AI, dan pengecer lain harus mengejar ketertinggalan atau berisiko tertinggal. Pada akhirnya, teknologi ini akan menghasilkan operasi ritel yang lebih berkelanjutan dan efektif dengan mengoptimalkan tingkat inventaris, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan akurasi prakiraan permintaan.

Demikian pula, setiap bisnis yang ingin bersaing di era digital mungkin akan segera menyadari bahwa penggunaan strategi penyesuaian konsumen canggih Amazon adalah praktik standar. Pengecer dari semua ukuran perlu berinvestasi dalam teknologi AI yang dapat menganalisis data pelanggan dan memberikan saran yang dipersonalisasi dalam skala besar karena pelanggan mulai terbiasa dengan pengalaman berbelanja yang sangat individual.

Melampaui Ritel: Konsekuensi yang Lebih Luas

Kemajuan dalam AI ini berdampak di luar industri ritel. Walmart dan Amazon tengah mengembangkan dan menerapkan teknologi yang berpotensi mengubah sejumlah aspek kehidupan kita sehari-hari. Peningkatan dalam sistem otonom dan virtualisasi jaringan, misalnya, dapat membuka pintu bagi kota pintar yang lebih efektif, memiliki sistem penyediaan layanan kesehatan yang lebih baik, dan memiliki sumber daya pendidikan yang lebih baik.

Postingan AI Titans Clash: Bagaimana Walmart dan Amazon Merevolusi Ritel dalam Pertempuran Epik Bytes dan Bricks muncul pertama kali di Metaverse Post.