Para pembuat undang-undang Amerika Serikat terbagi berdasarkan garis partai pada sidang Kongres pertama mengenai keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Sidang Komite Layanan Keuangan DPR pada 10 September — “Decoding DeFi: Breaking Down the Future of Decentralized Finance” — bertujuan untuk mengeksplorasi topik-topik baru seperti tokenisasi dan bagaimana blockchain dapat digunakan dalam keuangan.

Sidang yang berlangsung hampir dua setengah jam menyoroti perpecahan antara anggota parlemen Republik dan Demokrat mengenai teknologi.

Ketua subkomite Partai Republik, French Hill, membuka sidang tersebut dengan menyatakan, “Dengan mengganti perantara dengan kode yang otonom dan dapat dijalankan sendiri, keuangan yang terdesentralisasi dapat mengubah cara pasar dan transaksi keuangan saat ini terstruktur dan diatur.”

Ketua subkomite Partai Republik French Hill: Sumber: YouTube

Ia menganjurkan “masa depan peer-to-peer di mana perdana menteri Kanada di masa depan tidak dapat membekukan rekening bank Anda hanya karena pergi ke unjuk rasa,” merujuk pada pembekuan mata uang kripto yang ditujukan kepada pengunjuk rasa oleh Justin Trudeau pada tahun 2022 yang diputuskan oleh pengadilan sebagai tindakan inkonstitusional.

Kritikus kripto seperti Perwakilan Demokrat Brad Sherman tidak yakin, dan mengklaim bahwa DeFi hanya digunakan untuk kejahatan, penghindaran sanksi, dan terutama penghindaran pajak.

“Apa yang kita miliki di sini adalah upaya untuk membebaskan para miliarder dari pajak pendapatan,” katanya.

Direktur penelitian di Coin Center dan saksi sidang, Peter Van Valkenburgh, berpendapat bahwa regulator belum memberikan cukup panduan kepada industri kripto tentang cara mematuhi dan menghindari situasi seperti penggelapan pajak.

“Namun, saya tidak berpikir bahwa penghindaran pajak dan keberadaannya menjamin adanya sistem keuangan yang diawasi dan dikendalikan 100%,” katanya.

Perwakilan Demokrat Maxine Waters menyebutkan peretasan akun X milik Laura dan Tiffany Trump untuk mempromosikan token penipuan yang terkait dengan proyek DeFi keluarga Trump “World Liberty Financial.”

Dia mempertanyakan kemampuan regulator seperti Securities and Exchange Commission dan Commodity Futures Trading Commission untuk menangani platform DeFi dan “ketidakpatuhan massal oleh entitas yang mengklaim bahwa mereka terdesentralisasi untuk menghindari kepatuhan regulasi.”

Analis kebijakan senior di Americans for Financial Reform, Mark Hays, menggambarkan industri kripto dan DeFi sebagai “industri yang sangat fluktuatif, sarat penipuan, dan sangat predatoris, yang mengakibatkan investor mengalami kerugian finansial yang besar.”

Dia percaya bahwa undang-undang sekuritas saat ini harus berlaku untuk DeFi.

Amanda Tuminelli, kepala bagian hukum di DeFi Education Fund, mengatakan dalam pernyataan pembukaannya bahwa keuangan tradisional “bergantung pada lembaga perantara yang sering kali bertindak sebagai penjaga gerbang menuju keuangan.”

"Bank-bank besar dapat dan memang menolak akses ke sistem karena alasan diskriminatif atau tanpa alasan. Namun, DeFi bersifat akses terbuka, siapa pun yang memiliki koneksi internet memiliki akses ke protokol DeFi dan itulah lambang inklusi keuangan," tambahnya.

Source: Amanda Tuminelli

Perwakilan Kongres mendengarkan lima saksi dari kedua sisi kesenjangan digital yang mendukung dan menentang kripto dan DeFi.

Pengacara kripto Jake Chervinsky berkomentar dalam sebuah posting di X bahwa dia “merasa emosional” setelah sidang tersebut.

“Saya ingat beberapa tahun lalu ketika DeFi hanya berupa sepuluh proyek yang tidak seorang pun mengira akan menghasilkan apa-apa. Sekarang, proyek ini sepenuhnya dipamerkan di gedung-gedung pemerintahan di DC.”

Majalah: Bitcoin akan ‘mulai melonjak’ seiring membaiknya jajak pendapat Trump: Felix Hartmann, X Hall of Flame