Mengapa Bitcoin Turun? 3 Alasan Utama!
Harga Bitcoin turun hari ini, terutama karena kekhawatiran ekonomi dan antisipasi data pekerjaan AS yang akan datang. Hingga 4 September, BTC telah turun 3,3%, diperdagangkan sekitar $55.600, terendah dalam sebulan. Penurunan ini mencerminkan aksi jual yang lebih luas pada aset berisiko seperti S&P 500, yang didorong oleh meningkatnya ketakutan akan resesi.
1. Ketakutan Resesi Berdampak pada Bitcoin dan Saham
Penurunan ini terjadi saat para pedagang bersiap untuk data pekerjaan utama AS, yang diperkirakan akan menunjukkan pasar tenaga kerja yang melambat. Indikator lain, seperti melemahnya aktivitas manufaktur, memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi daripada inflasi. Saat pasar tenaga kerja mendingin, kecemasan investor meningkat, yang menyebabkan arus keluar yang signifikan dari ETF Bitcoin—arus keluar harian sebesar $287,80 juta, menandai rekor terpanjang sejak Juni.
2. Kehati-hatian di Pasar Bitcoin Berjangka
Bunga terbuka (OI) dalam Bitcoin berjangka telah turun dari $37,5 miliar pada bulan Juli menjadi $30 miliar pada tanggal 4 September, menandakan berkurangnya kepercayaan di antara para pedagang. Selain itu, tingkat pendanaan telah turun, yang menunjukkan berkurangnya permintaan untuk posisi long dengan leverage karena para pedagang mengurangi risiko menjelang laporan ekonomi utama.
3. Penurunan Teknis Sedang Berlangsung
Dari sudut pandang teknis, Bitcoin mengalami penurunan dari pola "rising wedge", yang sering kali menunjukkan penurunan lebih lanjut. Jika tren ini berlanjut, BTC dapat turun ke sekitar $54.000 dalam jangka pendek. Namun, kenaikan dari level support $56.300 dapat menyebabkan harga naik ke $59.000, sehingga membatalkan prospek bearish.
Sebagai kesimpulan, pergerakan harga Bitcoin baru-baru ini mencerminkan kehati-hatian pasar yang lebih luas terkait dengan prospek ekonomi AS dan ketidakpastian seputar langkah Federal Reserve berikutnya, yang menciptakan lingkungan yang tidak stabil bagi para pedagang kripto.