Mengapa Tahun 2024 Harus Menjadi Tahun Bitcoin untuk Menjauh dari Politik
Saat musim pemilihan umum AS memanas, Bitcoin kembali menjadi bahan perbincangan politik. Dari Washington, D.C., hingga ibu kota internasional, mata uang digital ini telah menjadi bahan pembicaraan, dengan politisi dari kedua kubu yang mendukungnya sebagai alat keuangan revolusioner atau mengutuknya sebagai ancaman terhadap stabilitas ekonomi. Namun seiring Bitcoin terus berkembang, jelas bahwa tahun 2024 akan menjadi lebih dari sekadar tahun pemilihan—tahun ini akan menjadi tahun pemilihan Bitcoin.
Editorial Opini berikut ditulis oleh Benjamin Friedman, Kepala Penjualan & Pengembangan Bisnis, Bitcoin.com.
Asal usul Bitcoin berakar kuat pada keinginan untuk mencapai kemandirian finansial. Lahir dari krisis keuangan tahun 2008, Bitcoin merupakan respons terhadap kegagalan sistem keuangan terpusat. Selama bertahun-tahun, Bitcoin telah berkembang menjadi fenomena global, menawarkan alternatif terdesentralisasi untuk mata uang dan lembaga keuangan tradisional. Meskipun memiliki potensi, Bitcoin sering kali terjebak dalam retorika politik, yang menyebabkan volatilitas pasar yang tidak perlu.
Ketika politisi menyebut Bitcoin—baik dalam bentuk pujian maupun kritik—pasar bereaksi, sering kali dengan cara yang tidak ada hubungannya dengan manfaat mata uang tersebut yang sebenarnya. Hal ini tidak baik untuk aset yang bertujuan menjadi penyimpan nilai yang stabil dan alat untuk inklusi keuangan global. Nilai Bitcoin seharusnya didorong oleh faktor-faktor dunia nyata seperti inovasi teknologi, peningkatan adopsi, dan utilitas praktis, bukan oleh slogan politik terkini.
Bayangkan sebuah dunia di mana Bitcoin bukan lagi topik pembicaraan dalam kampanye, melainkan alat yang diterima secara universal untuk pemberdayaan finansial. Di negara-negara dengan mata uang yang tidak stabil, Bitcoin dapat menawarkan jalan keluar, menyediakan warga negara dengan alternatif yang stabil untuk mata uang nasional mereka yang sedang terdevaluasi. Di wilayah-wilayah yang infrastruktur perbankannya kurang, Bitcoin dapat memfasilitasi transaksi dan pengiriman uang lintas batas, sehingga memungkinkan keluarga untuk mengirim dan menerima uang dengan mudah. Dan dalam ekonomi yang terbebani oleh kontrol pemerintah yang berlebihan, Bitcoin menawarkan jalan keluar—cara bagi individu untuk mempertahankan kendali atas nasib finansial mereka.
Agar Bitcoin benar-benar mencapai potensinya, ia perlu menjauhkan diri dari pertikaian politik. Bitcoin tidak terikat pada negara atau partai politik mana pun—ini adalah aset global yang dimaksudkan untuk memberdayakan individu di mana pun. Dengan berfokus pada manfaat universalnya—inklusi keuangan, inovasi, dan kebebasan ekonomi—Bitcoin dapat mengukir jalannya sendiri, terlepas dari siklus politik dan retorika kampanye.
Anggaplah Bitcoin sebagai infrastruktur keuangan global—dapat diandalkan, mudah diakses, dan bermanfaat bagi semua orang. Nilainya harus didorong oleh kemajuan teknologi dan manfaat di dunia nyata, bukan oleh berita utama atau pernyataan politik terkini.
Pada akhirnya, potensi Bitcoin yang sebenarnya tidak terletak pada hubungannya dengan gerakan politik, tetapi pada kemampuannya untuk menyatukan orang-orang lintas batas, ideologi, dan sistem ekonomi. Saat kita menjalani tahun pemilihan ini, inilah saatnya bagi Bitcoin untuk mengambil langkah itu, keluar dari sorotan politik dan memantapkan dirinya sebagai kekuatan universal untuk kebaikan—alat yang memberdayakan individu dan mendorong kemajuan, bebas dari volatilitas politik partisan.
Bagaimana pendapat Anda tentang Bitcoin yang berada di tengah tarik-menarik politik? Bagikan pandangan dan wawasan Anda tentang topik ini di kolom komentar di bawah. #Write2Earn