Dalam episode terbaru acara “Markets Daily” di CoinDesk TV, Victoria Bills, salah satu pendiri dan Kepala Strategi Investasi di Banrion Capital Management, memberikan wawasan berharga mengenai kondisi pasar mata uang kripto saat ini, dampak diskusi politik menjelang pemilihan presiden AS mendatang, dan lanskap ekonomi yang lebih luas. Bills berbagi pemikirannya mengenai bagaimana faktor-faktor ini, beserta potensi penurunan suku bunga, dapat memengaruhi masa depan aset digital.

Bills memulai dengan membahas suasana politik di Chicago, tempat Konvensi Nasional Demokrat (DNC) telah memicu diskusi yang bersemangat seputar kebijakan mata uang kripto menjelang pemilihan umum November. Menurut Bills, Wakil Presiden Kamala Harris telah mendorong kebijakan yang lebih berwawasan ke depan tentang mata uang kripto, yang bertujuan untuk apa yang disebut sebagai "perubahan besar" dalam hubungan antara Partai Demokrat dan industri kripto. Tim kampanye Harris telah melakukan pembicaraan dengan para pemimpin di bidang kripto, yang menandakan potensi perubahan dalam cara Partai Demokrat terlibat dengan sektor yang berkembang pesat ini.

Di sisi lain spektrum politik, mantan Presiden Donald Trump dan kandidat lain seperti Robert F. Kennedy Jr. telah menunjukkan dukungan untuk mata uang kripto, dengan proposal seperti pembentukan mata uang cadangan yang didukung oleh Bitcoin. Bills mencatat bahwa sikap politik ini dapat memengaruhi pasar kripto secara signifikan, tergantung pada siapa yang memenangkan pemilihan. Namun, ia menekankan pentingnya kandidat memiliki rencana konkret untuk kebijakan mata uang kripto, karena ini akan menentukan arah untuk adopsi yang lebih luas dan kerangka regulasi di masa mendatang.

Beralih dari lanskap politik, Bills memberikan gambaran umum tentang situasi ekonomi terkini, khususnya berfokus pada klaim pengangguran AS dan data indeks manajer pembelian (PMI). Ia menyoroti lonjakan klaim pengangguran baru-baru ini, yang sempat melonjak hingga lebih dari 280.000 pada bulan Juli sebelum turun kembali ke angka 190.000. Menurut Bills, fluktuasi ini menunjukkan pola siklus atau musiman, bukan tanda penurunan pasar yang lebih luas atau resesi yang akan datang.

Namun, perlambatan ekonomi AS tetap menjadi perhatian utama, karena upaya Federal Reserve untuk meredam inflasi telah menyebabkan kondisi keuangan yang lebih ketat. Bills menyebutkan bahwa sementara beberapa analis sebelumnya telah meramalkan resesi, peluang terjadinya peristiwa semacam itu telah menurun, dengan Goldman Sachs baru-baru ini menurunkan probabilitasnya menjadi sekitar 24%.

Mengenai pemangkasan suku bunga yang diantisipasi pada bulan September, Bills berpendapat bahwa pemangkasan sebesar 50 basis poin tidak mungkin dilakukan, dan lebih memilih pemangkasan sebesar 25 basis poin yang lebih terukur. Ia menekankan bahwa pendekatan yang hati-hati diperlukan untuk menghindari ketidakstabilan ekonomi lebih lanjut. Pemangkasan suku bunga yang agresif dapat menyebabkan aktivitas pasar yang berlebihan, yang akan menghambat upaya Federal Reserve untuk mengendalikan inflasi.

Bills memperkirakan bahwa pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin dapat menyebabkan reli di pasar kripto, khususnya untuk Bitcoin dan Ethereum. Ia menjelaskan bahwa data ekonomi yang positif biasanya menghasilkan peningkatan kepercayaan pada aset digital, yang mengarah pada lonjakan harga. Ia menunjukkan bahwa meskipun ekonomi AS melambat, Bitcoin dan Ethereum tetap populer di kalangan investor, yang menunjukkan bahwa keduanya dapat memperoleh keuntungan dari pemotongan suku bunga moderat.

Namun, pembicaraan seputar potensi resesi tetap relevan. Bills mencatat bahwa meskipun ekonomi AS saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda keruntuhan sistemik, tingginya biaya barang dan jasa, ditambah dengan meningkatnya klaim pengangguran, dapat membuat perekonomian terasa seperti sedang mengalami resesi. Ia menekankan bahwa pasar berada dalam keseimbangan yang rapuh, dan setiap perubahan signifikan dapat memiliki implikasi yang luas.

Faktor penting lain yang memengaruhi pasar kripto, menurut Bills, adalah perdagangan Yen. Volatilitas Yen Jepang baru-baru ini telah mengejutkan banyak pedagang, terutama mereka yang terlibat dalam perdagangan valas. Fluktuasi Yen telah menggarisbawahi keterkaitan pasar global dan pentingnya faktor ekonomi makro dalam perdagangan kripto.

Bills menjelaskan bahwa kondisi suku bunga negatif yang sudah berlangsung lama di Jepang telah membuat Yen melemah, sehingga menciptakan peluang bagi para pedagang untuk memanfaatkan perbedaan mata uang. Namun, perubahan kebijakan ekonomi Jepang baru-baru ini, termasuk langkah menuju suku bunga positif, telah menyebabkan reaksi pasar yang tidak terduga. Bagi investor kripto, memahami dinamika global ini sangat penting, karena ketidakstabilan di pasar tradisional sering kali mendorong minat terhadap aset digital sebagai lindung nilai.

Terakhir, Bills menyinggung tentang semakin populernya mata uang kripto, khususnya melalui diperkenalkannya ETF Bitcoin dan Ethereum di Amerika Serikat. Ia menyatakan optimisme tentang potensi produk keuangan ini untuk meningkatkan eksposur terhadap aset digital dan memfasilitasi adopsi yang lebih luas. Namun, ia juga menyoroti pentingnya edukasi investor, khususnya bagi mereka yang baru mengenal dunia kripto.

Bills menyebutkan bahwa penurunan harga Ethereum baru-baru ini, sebagian karena perdagangan Yen, menghadirkan peluang pembelian bagi para investor. Ia mendorong pemirsa untuk terus memantau pasar saham kripto dan ETF, karena instrumen ini kemungkinan akan memainkan peran penting dalam masa depan keuangan digital.

Gambar Pilihan via Pixabay