• Perusahaan itu mampu membayar debiturnya hampir $1 miliar dalam 18 bulan terakhir.

  • Kewajiban satu-satunya yang belum dipenuhi adalah surat perjanjian senilai $1,1 miliar akibat kebangkrutan Genesis.

Raksasa investasi blockchain Digital Currency Group (DCG) telah melunasi semua utang jangka pendeknya pada bulan Juni. Hal ini berdasarkan surat pemegang saham triwulanan yang dikirimkan perusahaan minggu ini. Berkat kinerja yang luar biasa selama paruh pertama tahun ini, perusahaan tersebut mampu membayar kembali debiturnya hampir $1 miliar dalam 18 bulan terakhir.

Akibat kebangkrutan bisnis peminjaman kripto Genesis, satu-satunya kewajiban yang belum terbayar adalah surat promes senilai $1,1 miliar. Pada tahun 2022, ketika bursa kripto FTX dan dana lindung nilai Three Arrows Capital tumbang, DCG dan afiliasinya Genesis ikut terdampak oleh penularan pasar.

Berjuang Melalui Masa-masa Sulit

Ketika kerajaan dagang Su Zhu dan Kyle Davies gagal, Genesis kehilangan aset senilai beberapa miliar dolar yang dipinjam 3AC dari mereka. Dengan memberikan surat promes senilai $1,1 miliar dan pinjaman tunai, DCG memastikan anak perusahaannya dapat terus beroperasi.

Genesis terpaksa menghentikan penarikan dana dan menyatakan bangkrut pada bulan November, setelah jatuhnya FTX dan bisnis saudaranya, Alameda Research.

Gemini, Genesis, dan DCG adalah tiga bisnis mata uang kripto yang digugat secara besar-besaran oleh Jaksa Agung Letitia James pada bulan Oktober 2023. Perusahaan-perusahaan tersebut kini menentang tuduhan bahwa mereka telah berbohong kepada investor. Pada bulan Mei, pengadilan kebangkrutan menyetujui penyelesaian senilai $2 miliar antara Genesis dan kantor NYAG.

Menurut surat pemegang saham, sejak bulan Agustus ketika pembayaran mulai dilakukan, Genesis dan DCG telah membayar kembali sebagian besar kreditor Genesis. Ini termasuk bursa mata uang kripto Gemini, yang telah meminjamkan simpanan klien Genesis dari program "Earn" miliknya.

Berita Kripto yang Disorot Hari Ini:

ETF Bitcoin Spot Hong Kong Capai AUM $269 Juta di Tengah Lambatnya Arus Masuk