Volatilitas Bitcoin terutama berasal dari hubungan pertukarannya dengan mata uang tradisional seperti dolar AS, yang menutupi esensinya sebagai penyimpan nilai yang terdesentralisasi. Bitcoin tidak bergantung pada kebijakan moneter atau sistem kredit suatu negara. Fluktuasi harga sebenarnya mencerminkan perubahan pasokan dan permintaan pasar serta sentimen investor global, bukan fluktuasi nilai intrinsiknya.

Nilai inti Bitcoin adalah sebagai aset digital tanpa batas dan tidak terpusat dengan jumlah terbatas, Bitcoin dapat menukar nilai lintas batas tanpa memerlukan perantara lembaga keuangan tradisional. Hal ini memberikan bentuk mata uang baru dan menantang kebutuhan pengendalian pasokan dan dukungan kredit dalam teori moneter tradisional.

Di dunia Bitcoin, pasokannya dibatasi secara ketat oleh algoritma, yang menghindari masalah inflasi atau deflasi yang disebabkan oleh campur tangan manusia, menjadikannya mata uang dengan pasokan teoritis yang “selalu tepat”. Karakteristik ini menjadikan Bitcoin sebagai upaya penting untuk mengeksplorasi bentuk mata uang masa depan, terutama saat ini dengan semakin berkembangnya globalisasi dan ekonomi digital.

Oleh karena itu, merupakan pandangan sepihak yang menganggap fluktuasi harga Bitcoin dalam jangka pendek sebagai argumen bahwa Bitcoin tidak dapat digunakan sebagai mata uang. Bitcoin mengarahkan kita untuk mengkaji ulang sifat dan fungsi mata uang serta menjajaki kemungkinan mencapai tatanan ekonomi global yang lebih adil, efisien, dan transparan. Sejarah mata uang manusia mungkin membuka babak baru dengan munculnya mata uang kripto seperti Bitcoin. #美国CPI数据连续第4个月回落 #美联储何时降息? #MtGox钱包动态 #新币挖矿TON #币安Web3钱包 $BTC $ETH $BNB