Nigeria bersiap untuk mengenakan pajak atas aset kripto Anda. Mulai bulan depan, Dinas Pendapatan Dalam Negeri Federal (FIRS) berencana untuk mulai mengenakan pajak atas kepemilikan aset kripto.

Zacch Adedeji, Ketua Eksekutif FIRS, telah mengumumkan bahwa mereka tengah mendorong undang-undang untuk mengatur industri kripto. Ini berarti simpanan Bitcoin Anda mungkin akan segera dikenai label harga oleh pemerintah Nigeria.

Adedeji membocorkan informasi mengejutkan ini selama pertemuan pemangku kepentingan dengan Senat dan Komite Keuangan DPR.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Departemen Hubungan Antarpemerintah FIRS. Temanya? “Memposisikan Ulang FIRS Untuk Mencapai Amanatnya.” Adedeji berkata:

"Rencana pertama adalah memiliki undang-undang yang mengaturnya. Hal ini dilakukan di tempat lain di dunia jika Anda memiliki inovasi atau sistem ini."

Dia menggunakan Undang-Undang Bea Materai tahun 1939 sebagai contoh betapa ketinggalan zamannya undang-undang saat ini.

“Ketika tidak ada koneksi internet, kami perlu mengungkitnya. Kami tidak bisa lari dari mata uang kripto.”

Waktu usulan undang-undang ini menarik, mengingat keluarnya Binance baru-baru ini dari Nigeria. Pemerintah Nigeria menuduh Binance memanipulasi nilai tukar naira terhadap dolar, yang menimbulkan kecurigaan dan memicu kontroversi.

Hal ini memberi banyak tekanan pada platform kripto lain yang beroperasi di negara ini.

Baru-baru ini, Nigeria mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 7,5% atas biaya transaksi kripto. KuCoin, bursa mata uang kripto populer, adalah yang pertama kali mengumumkan berita tersebut, memberi tahu para penggunanya bahwa pemungutan PPN akan dimulai pada tanggal 8 Juli.

Presiden Bola Ahmed Tinubu dari Nigeria

Pada akhir tahun 2023, Bank Sentral Nigeria (CBN) mencabut larangannya terhadap bank yang mengoperasikan rekening untuk penyedia layanan kripto. Hal ini dipandang sebagai langkah menuju pasar kripto yang lebih terbuka, namun teregulasi, di Nigeria.

Banyak pengguna kripto lokal menyambut baik perubahan ini, melihatnya sebagai tanda bahwa pemerintah akhirnya mulai menerima gagasan mata uang digital. Namun sekarang, dengan ancaman pajak yang membayangi, masa bulan madu mungkin sudah berakhir.

Tindakan keras tersebut tidak hanya dilakukan pada platform. Tindakan tersebut juga dilakukan pada individu. Contohnya Tigran Gambaryan, seorang eksekutif Binance. Ia telah mendekam di penjara Nigeria sejak Februari 2024, menghadapi tuduhan pencucian uang dan penggelapan pajak.

Kondisinya sangat buruk. Menurut laporan, kesehatannya menurun drastis akibat buruknya perawatan medis di penjara. Ia harus menjalani operasi hernia diskus dan pengangkatan amandel, dan ia juga telah terserang berbagai infeksi pneumonia dan malaria.