Bitcoin (BTC) turun lebih jauh pada 15 Agustus karena transfer BTC baru pemerintah Amerika Serikat menambah tekanan jual.

Penjual Bitcoin yang "membuang" Bitcoin memicu narasi aksi jual

Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView melacak titik terendah multi-hari di $57.816 untuk BTC/USD.

Mata uang kripto terbesar bereaksi buruk terhadap pengiriman koin sitaan terbesar pemerintah AS tahun ini, yang berjumlah total 10.000 BTC ($581 juta) dan menuju bursa Coinbase, menurut data dari perusahaan intelijen kripto Arkham.

Peristiwa tersebut membatalkan semua kelegaan atas perubahan ekonomi makro AS, dengan hasil Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dingin gagal mendongkrak kinerja harga BTC.

Meninjau kembali peristiwa tersebut, platform analitik Lookonchain menunjukkan reaksi pasar yang meniru transfer pemerintah AS sepanjang tahun 2024.

“Pemerintah AS mentransfer 15.940 $BTC ($966,4 juta) ke CoinbasePrime dalam tiga transaksi tahun ini,” tulisnya dalam sebuah posting di X.

“Dalam waktu tiga hari setelah dua transfer pertama, harga $BTC turun sekitar 5%.”

Axel Adler Jr., kontributor platform analitik onchain CryptoQuant, menyarankan bahwa pelaku pasar besar telah mendikte reaksi penghindaran risiko terhadap transfer terbaru dengan "menjual berita".

“Setiap kali Arkham men-tweet tentang pergerakan koin, para pelaku pasar langsung mulai meninggalkan pasar,” tegasnya.

“10K BTC dari Pemerintah AS tidak memengaruhi apa pun, tetapi fakta itu saja sudah menyebabkan reaksi seperti itu.”

Negara membayar harga karena menolak HODL BTC

Seperti yang dilaporkan Cointelegraph, beberapa bulan terakhir ditandai oleh narasi bearish jangka pendek yang melibatkan negara-negara yang melepas kepemilikan BTC yang disita.

Terkait: 45% pasokan Bitcoin tidak bergerak dalam 6 bulan — Penelitian

Selain AS, Jerman telah menjual seluruh tranchenya, dengan dompet bertanda Arkham kini hanya berisi 0,007 BTC ($400).

Pelepasan aset dilakukan sepanjang Juni dan Juli, dengan saldo sebelum pemindahan aset bernilai sekitar $3,5 miliar. Dalam seminggu setelah penjualan terakhir, Jerman telah kehilangan keuntungan sebesar $124 juta.

“Ini akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu kesalahan terbesar yang dapat dilakukan suatu bangsa,” prediksi komentator media sosial populer dan YouTuber Quinten saat itu.

Artikel ini tidak berisi saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca harus melakukan penelitian sendiri saat membuat keputusan.