PANews melaporkan pada 13 Agustus bahwa menurut laporan dari Newsweek, kandidat presiden AS dari Partai Republik Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CEO Tesla Elon Musk bahwa jika dia kalah dalam pemilu November, Mereka mungkin harus "bertemu di Venezuela." Trump mengatakan kepada Musk: "Jika sesuatu yang buruk terjadi dalam pemilu ini, maka pertemuan kita berikutnya akan diadakan di Venezuela karena itu akan menjadi tempat pertemuan yang jauh lebih aman daripada di negara kita." Klaim Venezuela akan membebaskan penjahat yang melakukan kekerasan dari penjaranya dan mengirim mereka ke Amerika Serikat sebagai imigran ilegal, sehingga menurunkan tingkat kejahatan di negaranya sendiri.