HTX Global (sebelumnya Huobi), bursa mata uang kripto terkemuka, telah menjadi korban pelanggaran keamanan besar, yang mengakibatkan kerugian besar sebesar $7,9 juta. Pelanggaran tersebut pertama kali terdeteksi oleh sistem pemantauan CyversAlerts, yang menimbulkan kekhawatiran tentang langkah-langkah keamanan yang digunakan oleh bursa mata uang kripto di seluruh dunia.
Transaksi mencurigakan yang menimbulkan kegaduhan itu melibatkan Huobi Global dan HTX Global, dua entitas di bidang mata uang kripto. Meski sudah ada upaya untuk menghubungi mereka, tidak ada tanggapan dari kedua belah pihak. Transaksi yang dimaksud melibatkan 5.000 ETH, setara dengan $7,9 juta, yang ditransfer dari dompet panas Huobi Global.
Hari ini, menurut CyversAlerts, HTX Global mengamati migrasi hot wallet yang tidak biasa, seperti yang diumumkan di halaman dukungan mereka. Migrasi tersebut menjadi tanda bahaya, yang mendorong penyelidikan lebih lanjut. Sejak saat itu, telah dipastikan bahwa salah satu hot wallet HTX Global telah disusupi, yang menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
Yang membuat situasi ini semakin menarik adalah tanggapan dari Huobi Global. Dalam langkah yang tidak terduga, bursa tersebut menawarkan bonus white hat sebesar 5% kepada peretas, sebagaimana dibuktikan oleh transaksi di Etherscan.
Insiden ini mengikuti jejak pelanggaran keamanan lain yang dilaporkan oleh CyversAlerts dua minggu lalu, yang melibatkan CoinEx. CyversAlerts adalah yang pertama melaporkan kerugian sebesar $70 juta di CoinEx. Menurut CyversAlerts, mereka mendeteksi serangkaian transaksi mencurigakan di dompet Ethereum milik CoinEx. Transaksi mencurigakan ini, yang melibatkan Ethereum, TRON, dan Polygon, telah menyebabkan kerugian sekitar $27,8 juta dalam aset mata uang kripto.
Dalam cuitannya baru-baru ini, Justin Sun mengumumkan bahwa platform tersebut telah menjadi korban serangan peretas yang mengakibatkan kerugian sebesar 5.000 ETH, setara dengan sekitar $8 juta USD. Namun, Sun segera meyakinkan komunitas HTX dan dunia mata uang kripto yang lebih luas bahwa situasi tersebut telah ditangani dengan cepat dan efektif. HTX Global bertanggung jawab penuh untuk menanggung kerugian yang terjadi akibat serangan tersebut dan meyakinkan pengguna bahwa semua aset tetap "SAFU", dengan menekankan bahwa platform tersebut beroperasi sepenuhnya secara normal.
Dalam serangkaian tweet, Justin Sun membagikan detail penting tentang insiden tersebut. Ia mengungkapkan alamat peretas sebagai 0xdb1D74467c9042517A354304256E0d658D8AEC83 dan 0x799982b75Ba538F211871cBa50Fa1A42ADa9ab5E, yang memberikan transparansi mengenai pelanggaran keamanan. Sun juga memaparkan skala kerugian tersebut, dengan menyatakan bahwa $8 juta merupakan jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan aset senilai $3 miliar yang dimiliki oleh pengguna HTX Global.
Selain itu, ia mencatat bahwa kerugian ini hanya setara dengan pendapatan dua minggu untuk platform HTX. Justin Sun menekankan respons cepat tim HTX, yang mendeteksi peretasan segera setelah insiden pada 24 September 2023, pukul 6 sore SGT. Tindakan cepat mereka mencegah kerugian lebih lanjut, dan operasi platform terus berlanjut tanpa gangguan. Insiden ini menyoroti pentingnya pemantauan yang cermat dan langkah-langkah keamanan proaktif dalam industri mata uang kripto.
Sumber: https://azcoinnews.com/breaking-htx-global-huobi-loses-7-9-million-in-security-breach.html