๐—˜๐˜…๐—ฝ๐—น๐—ผ๐—ฟ๐—ถ๐—ป๐—ด ๐—–๐—ฟ๐˜†๐—ฝ๐˜๐—ผ๐—ฐ๐˜‚๐—ฟ๐—ฟ๐—ฒ๐—ป๐—ฐ๐˜† ๐—ถ๐—ป ๐— ๐—ผ๐—ป๐—ฒ๐˜† ๐—Ÿ๐—ฎ๐˜‚๐—ป๐—ฑ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ป๐—ด

Studi oleh Valeriia Dyntu dan Oleh Dykyi dalam Baltic Journal of Economic Studies menyelidiki bagaimana mata uang kripto digunakan dalam pencucian uang. Meskipun penggunaannya yang luas untuk transaksi secara global, definisi mata uang kripto dan status hukumnya masih kontroversial. Ketidakjelasan ini mempersulit penyelidikan kriminal, sehingga menyulitkan penegak hukum untuk mengidentifikasi pelaku.

Poin-poin Utama:

- Anonimitas dan desentralisasi mata uang kripto menghambat investigasi kejahatan.

- Analisis historis dari gagasan Hayek tentang mata uang independen hingga mata uang terdesentralisasi.

- Mata uang kripto menawarkan anonimitas relatif, menjadikannya alat yang mudah digunakan untuk pencucian uang.

- Transaksi melewati kontrol pemerintah, tanpa perlu verifikasi pihak ketiga.

- Pengguna dapat mengoperasikan beberapa akun dan bertransaksi dari lokasi yang berbeda secara bersamaan.

Memahami dinamika ini sangat penting untuk meningkatkan langkah-langkah regulasi dan meningkatkan upaya pencegahan kejahatan.

#MoneyLaundering #CryptoRegulation #CyberCrime #Blockchain #Finance