ATLANTA, 3 Agustus - Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengusulkan untuk melakukan debat dengan Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris di Fox News pada 4 September, namun tim kampanye Harris membantah bahwa Trump berusaha untuk mundur dari debat yang telah direncanakan untuk dijalankan di ABC .

Aturannya akan serupa dengan debat pertama dengan Presiden Joe Biden, yang sejak itu membatalkan upayanya untuk terpilih kembali, kata Trump dalam sebuah postingan, membuka tab baru di Truth Social pada Jumat malam. Tapi kali ini akan dihadiri "penonton penuh" dan berlangsung di negara bagian Pennsylvania, kata Trump.

Trump dan Biden telah menyetujui debat kedua pada 10 September di ABC News, yang menurut mantan presiden tersebut sebaiknya dipindahkan ke Fox, jaringan paling populer di kalangan para pengikutnya.

Harris, yang pada hari Jumat mendapatkan suara delegasi yang dibutuhkan untuk meraih nominasi Partai Demokrat pada pemilu 5 November, mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia berencana untuk berpartisipasi dalam debat yang direncanakan semula.

"Menarik sekali bagaimana 'kapan pun, tempat mana pun' menjadi 'satu waktu tertentu, satu ruang aman tertentu,'" tulisnya di platform media sosial X. "Saya akan berada di sana pada 10 September, seperti yang dia setujui. Saya harap untuk menemuinya di sana."

Juru bicara Harris, Michael Tyler, mengatakan Trump "menjadi ketakutan" dan tim kampanyenya dengan senang hati mendiskusikan perdebatan lebih lanjut setelah debat 10 September yang "telah disetujui oleh kedua tim kampanye."

Pada hari Sabtu, Trump mengatakan di Truth Social bahwa Harris "takut melakukannya" dan bahwa dia akan menemuinya pada 4 September, "atau, saya tidak akan menemuinya sama sekali."

Kedua kandidat tersebut telah menyebar ke berbagai negara secara agresif, dengan Trump mencoba melakukan serangan baru terhadap Harris, yang menurut beberapa jajak pendapat menunjukkan bahwa Harris sedang berselisih paham dengan mantan presiden tersebut.

Pada rapat umum di Atlanta pada Sabtu malam, Trump menyerang karakter Harris dan kebijakan yang dia promosikan sebagai wakil presiden, dan Trump terus mempertanyakan identitas ras Harris.

Pada hari Kamis, Trump secara keliru menyatakan pada pertemuan tahunan jurnalis kulit hitam terbesar di negara itu bahwa Harris meremehkan warisan kulit hitamnya. Harris, yang merupakan keturunan India dan Jamaika, telah lama mengidentifikasi dirinya sebagai orang kulit hitam dan Asia. Dia kuliah di universitas tradisional kulit hitam, di mana dia bergabung dengan perkumpulan mahasiswa kulit hitam terkemuka.

#BinanceTurns7 #SOFR_Spike #US_Job_Market_Slowdown #MtGoxJulyRepayments #Write2Earn!