Cover Image

Dogecoin (DOGE), mata uang kripto terbesar kedelapan berdasarkan kapitalisasi pasar, berada dalam posisi yang menarik dengan indikator teknis menciptakan pandangan beragam untuk harganya.

Sementara death cross telah muncul di grafik harian, menandakan potensi momentum bearish, grafik per jam menceritakan cerita yang berbeda, dengan golden cross muncul di grafik empat jam.

TradingViewGrafik 4 Jam DOGE/USD, Milik: TradingView

Dalam analisa teknikal, death cross terjadi ketika moving average jangka pendek seperti moving average (MA) 50 melintasi di bawah moving average jangka panjang seperti MA 200. Pola ini biasa diartikan sebagai sinyal bearish yang menandakan potensi harga menurun.

Di sisi lain, persilangan emas terjadi ketika rata-rata pergerakan jangka pendek melintasi di atas rata-rata pergerakan jangka panjang, sering kali diartikan sebagai sinyal bullish yang menunjukkan pergerakan harga ke atas.

TradingViewGrafik Harian DOGE/USD, Milik: TradingView

Grafik harian Dogecoin baru-baru ini menampilkan death cross, karena rata-rata pergerakan 50 hari telah turun di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Meskipun pandangan bearish pada grafik harian, grafik empat jam Dogecoin memberikan gambaran yang berbeda. Sebuah "salib emas" telah terbentuk, dengan MA melintasi di atas MA 200. Hal ini menunjukkan bahwa, dalam jangka sangat pendek, Dogecoin mungkin akan mengalami kenaikan harga.

kartu

Saat ini, harga Dogecoin mengalami rebound setelah mengalami penurunan selama lima hari berturut-turut. Pada saat penulisan, Dogecoin naik 3,03% dalam 24 jam terakhir menjadi $0,132.

Implikasi

Indikator teknis Dogecoin saat ini menyajikan narasi yang menarik. Death cross pada grafik harian menunjukkan kehati-hatian, sedangkan golden cross pada grafik empat jam menawarkan secercah harapan bagi para pedagang bullish.

Kemunculan death cross dan golden cross pada dua time frame berbeda mencerminkan beragamnya sentimen pasar, yaitu kehati-hatian dan optimisme.  

kartu

Beberapa pedagang menganggap persilangan moving average (MA) sebagai indikator lagging, yang sering kali bertepatan dengan habisnya tren dan menjebak investor pada sisi pasar yang salah. Studi MA sering kali mengandalkan data historis dan cenderung memperlambat harga. Misalnya, death cross dapat mengindikasikan titik terendah pasar bearish.

Perbedaan ini, seperti yang terlihat pada harga Dogecoin, menunjukkan pandangan yang beragam, menyoroti pentingnya mempertimbangkan beberapa kerangka waktu saat menganalisis pasar.