Dua hari setelah upaya pembunuhannya, kandidat Partai Republik Donald Trump menunjuk Senator J.D. Vance sebagai pasangannya, sebuah langkah yang dapat memiliki konsekuensi luas pada ekosistem mata uang kripto.

Sejak Vance diumumkan sebagai kandidat wakil presiden di Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), analis politik telah menelusuri catatannya, namun pandangannya mengenai aset digital telah menciptakan kehebohan di arena. Menurut pengungkapan baru-baru ini, Vance sangat pro-kripto, memegang BTC senilai antara $100K dan $250K di Coinbase.

Senator Ohio ini sudah lama mendukung undang-undang mata uang virtual di Kongres, termasuk pemungutan suara yang mendukung resolusi bersama untuk menghentikan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) yang menuntut lembaga keuangan melaporkan aset digital sebagai kewajiban. Namun, ia tampaknya menentang keras konsep mata uang digital bank sentral (CBDC) di AS karena kekhawatiran pemerintah akan membatasi akses terhadap dana warga.

“Inilah sebabnya kripto melonjak,” tulis Vance di X. “Rezim akan memutus akses Anda ke perbankan jika Anda memiliki kebijakan yang salah.”

Saat ini, Vance mempelopori peraturan mata uang virtual baru di Senat yang secara luas dianggap kuat dalam ketentuannya untuk perlindungan investor. Perjuangannya dalam mendukung cryptocurrency telah membuatnya mengecam Ketua SEC Gary Gensler atas dugaan “perburuan penyihir” terhadap penyedia layanan industri.

“Pendekatan yang diambil Gary dalam mengatur blockchain dan kripto adalah kebalikan dari apa yang seharusnya,” kata Vance pada konferensi pribadi pada bulan Februari.

Wajah regulasi kripto

Situs prediksi Polymarket menempatkan Trump pada posisi terdepan untuk keluar sebagai pemenang dalam jajak pendapat, dengan peluang mantan presiden tersebut dipatok sebesar 71%. Jika Trump menang dalam pemilu, para pakar berpendapat bahwa regulasi mata uang kripto akan didelegasikan kepada Vance sebagai wakil presiden.

Meskipun wakil presiden memiliki kekuasaan yang terbatas untuk mengarahkan kebijakan pada bidang-bidang utama perekonomian, Trump dapat mendelegasikan wewenang kepada Vance untuk menjelaskan peraturan mata uang virtual karena hal ini bukan merupakan isu kampanye utama. Rekam jejak Vance sebagai pemodal ventura di bidang teknologi dapat menjadi acuan bagi pemerintahan Trump dalam upaya menjadikan AS sebagai pemimpin global di bidang teknologi.

Meskipun Trump telah menunjukkan pemahaman yang baik tentang aset virtual, ada spekulasi bahwa mantan presiden tersebut mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang harus dirumuskan dalam buku peraturan komprehensif untuk industri ini. Sebaliknya, Vance memiliki cukup pengaruh untuk membentuk kebijakan nasional mengenai aset digital. Namun, para kritikus menilai kurangnya pengalaman politiknya sebagai potensi kerugian bagi Partai Republik.