Menurut laporan Cointelegraph, sejumlah anggota DPR dari Partai Demokrat AS meminta Kementerian Keuangan untuk memberikan tanggapan mengenai pelaksanaan sanksi terhadap Tornado Cash. Tornado Cash disanksi pada tahun 2022, tetapi masih beroperasi.

Anggota DPR dalam surat pada 14 November mencatat bahwa meskipun disanksi, Tornado Cash masih beroperasi secara online dalam bentuk kontrak pintar terdesentralisasi. Pada paruh pertama tahun ini, Tornado Cash menerima setoran sebesar 1,8 miliar dolar, meningkat 45% dibandingkan tahun 2023.

Surat tersebut mencantumkan contoh di mana Tornado Cash menyediakan layanan pencampuran untuk negara penjahat, organisasi teroris, dan penjahat siber, serta meminta Kementerian Keuangan untuk memberikan informasi terkait tindakan penegakan hukum.

Anggota DPR juga menanyakan apakah Kementerian Keuangan mempertimbangkan untuk menerapkan sanksi sekunder terhadap individu atau bursa non-AS yang berinteraksi dengan dana campuran, dan meminta tanggapan sebelum 2 Desember 2024.

Selain itu, kasus pencucian uang dan pelanggaran sanksi yang melibatkan salah satu pendiri Tornado Cash, Roman Storm, telah ditunda hingga April 2025 untuk diadili.