[Kemungkinan kolaborasi ASI dan Oasis Protocol memicu minat bullish terhadap ASI dan ROSE]

Jaringan blockchain yang mumpuni harus memiliki transparansi, privasi, dan keamanan. Menggabungkan desentralisasi, fungsionalitas yang dapat diskalakan, dan kecerdasan buatan (AI) menghadirkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam dunia cryptocurrency dan Web3.

Pasar sedang pulih setelah aksi jual BTC di Jerman menyebabkan pasar anjlok, dengan banyak altcoin yang berkinerja bullish. Salah satunya adalah proyek Alliance for Artificial Superintelligence (ASI) yang menggabungkan FET, Ocean, dan SingularityNET. Proyek super AI ini akan mendorong token AI di pasar kripto dan membuka kemungkinan masa depan yang tidak terbatas untuk dunia Web3. Terlepas dari kekuatan teknologinya, para penggemar kripto berharap proyek ini akan menjalin kemitraan yang solid untuk memberikan keamanan dan privasi yang lebih baik.

Hal ini menimbulkan banyak spekulasi tentang kemungkinan kolaborasi antara ASI dan Oasis Protocol (ROSE). ROSE dikenal dengan privasi dan keamanan blockchain yang tinggi. Jika keduanya dapat bekerja sama, mereka akan membentuk kekuatan AI terdesentralisasi yang kuat.

Jika kolaborasi tersebut menjadi kenyataan, artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana integrasi dapat berhasil. Pertama-tama, dalam hal staking dan reward, pemegang ROSE dapat melakukan staking dan mendapatkan reward ASI dalam ekosistem ASI, sambil berpartisipasi dalam tata kelola dan meningkatkan utilitas ROSE. Kedua, penggunaan token ganda dieksplorasi, dengan ROSE digunakan secara langsung untuk fungsi spesifik pada platform ASI, sehingga mempertahankan nilai dan kegunaannya dalam ekosistem yang lebih luas.

Selain itu, kerja sama dan kolaborasi akan meningkatkan usaha patungan, memanfaatkan kekuatan masing-masing token. Terakhir, artikel ini membahas kumpulan likuiditas berinsentif, di mana pengguna dapat membuat pasangan kumpulan likuiditas ROSE dan ASI untuk meningkatkan partisipasi platform dan memberikan insentif finansial.

#鴉快訊 #ASI