Ahli blockchain dan data Nigeria telah berbagi pemikiran mereka tentang inisiatif Badan Pengembangan Teknologi Informasi Nasional (NITDA) untuk membuat blockchainnya sendiri, “Nigerium”. 🌍

Proyek ini bertujuan untuk memastikan kedaulatan data dan memperkuat keamanan nasional. Namun, para pemangku kepentingan menekankan bahwa Proyek Nigeria harus dibangun secara lokal, memanfaatkan bakat lokal dan mengatasi tantangan utama infrastruktur dan politik.

Nathaniel Luz, CEO Flincap, menekankan pentingnya memiliki pakar asal Nigeria yang memimpin proyek Nigerium. Dia mencatat bahwa Nigeria memiliki ahli yang mampu menciptakan proyek semacam itu dari awal, dan menekankan bahwa Nigeria telah memimpin inisiatif blockchain global yang besar.

Namun, Luz memperingatkan tentang hilangnya langkah-langkah dasar yang penting, yang dapat menyebabkan masalah serius, seperti yang terjadi pada proyek eNaira. Dia menekankan perlunya infrastruktur yang andal seperti pusat data dan pasokan listrik yang andal untuk mendukung proyek tersebut.

Obinna Uzoye, pakar data, memuji upaya NITDA namun menekankan perlunya mengatasi keterbelakangan Nigeria dalam praktik pengumpulan data. Ia menunjukkan bahwa kurangnya data yang akurat dan dapat diandalkan menyebabkan variasi, sehingga sulit menggunakan data untuk pengembangan dan penelitian.

Nigeria telah menunjukkan minat untuk menggunakan blockchain secara lebih luas dalam perekonomiannya. Pada bulan Mei, NITDA mereorganisasi Komite Pengarah Kebijakan Blockchain Nasional (NBPSC) untuk meninjau kebijakan yang mengatur implementasi kebijakan blockchain nasional di negara tersebut.

Negara ini baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mendirikan pusat penelitian yang berfokus pada teknologi baru seperti AI, Internet of Things dan blockchain di enam zona geopolitik negara tersebut.