Postingan XRP-Ripple News: Apakah Masa Depan XRP dalam Bahaya Setelah Bentrokan SEC? muncul pertama kali di Coinpedia Fintech News
Setelah gugatan Ripple vs. SEC berakhir, perdebatan tentang penggunaan XRP memanas! Kepala Teknologi Ripple, David Schwartz, telah mengklarifikasi kemampuan perusahaan untuk menggunakan XRP untuk layanan pembayarannya menyusul putusan SEC baru-baru ini. Hal ini muncul sebagai tanggapan atas kekhawatiran tentang apakah Ripple dapat terus menggunakan XRP untuk transaksi Likuiditas Sesuai Permintaan (ODL) di AS.
Putusan SEC dan Implikasinya
Setelah denda sebesar $125 juta dijatuhkan kepada Ripple karena pelanggaran sekuritas, Hakim Analisa Torres mengeluarkan perintah yang melarang Ripple melakukan penjualan XRP institusional lebih lanjut. Putusan ini telah menimbulkan kebingungan mengenai masa depan layanan ODL Ripple, khususnya di AS, di mana kritikus seperti "Scam Detective" berpendapat bahwa perintah tersebut dapat diperluas ke penggunaan XRP oleh Ripple untuk transaksi ini.
Klarifikasi Schwartz
Lebih jauh, David Schwartz menanggapi kekhawatiran ini dengan membedakan antara "menggunakan" XRP dan "menjual" XRP. Ia menekankan bahwa meskipun Ripple mungkin tidak secara aktif menggunakan XRP untuk transaksi ODL dengan mitra AS saat ini, putusan pengadilan tersebut tidak serta merta mencegah perusahaan untuk melakukannya di masa mendatang. Komentar Schwartz menunjukkan bahwa dampak putusan pengadilan tersebut lebih terfokus pada penjualan daripada penggunaan.
Bill Morgan setuju bahwa meskipun penjualan XRP sebelum gugatan hukum diperhitungkan, transaksi ODL di masa mendatang di AS menghadapi ketidakpastian tanpa pengecualian pendaftaran. Ia mencatat bahwa Ripple saat ini tidak menggunakan XRP di koridor AS, dan ini kemungkinan akan terus berlanjut, yang dapat mengurangi permintaan XRP.
Aliran Pembayaran Ripple
Untuk lebih memperjelas, Schwartz merujuk pada dokumen yang merinci bagaimana Ripple menangani pembayaran: setelah pengirim memasukkan informasi pembayaran, Ripple memvalidasi dan menyetujui transaksi. Setelah Ripple menyetujuinya, mitra pembayaran memastikan kepatuhan sebelum menyelesaikan transaksi. XRP kemudian dipindahkan dan dikonversi ke mata uang tujuan.
Wawasan Industri
Pernyataan Schwartz sejalan dengan wawasan dari para pakar industri, termasuk pendiri CapSign Matt Rosendin dan pengacara Jeremy Hogan, yang juga menyarankan bahwa Ripple dapat terus memanfaatkan XRP untuk pembayaran meskipun ada perintah pengadilan SEC.
Salah satu analis kripto, Tn. Bojangles, memberikan pandangan yang lebih rinci, dengan mengatakan bahwa Ripple dapat terus menggunakan XRP untuk Likuiditas Sesuai Permintaan (ODL) di AS, asalkan mematuhi peraturan SEC.
Ini melibatkan pendaftaran penjualan XRP dengan SEC atau menggunakan pengecualian seperti Peraturan D untuk penempatan pribadi, Peraturan S untuk transaksi internasional, atau Aturan 144A untuk penjualan kepada pembeli institusional yang memenuhi syarat.
Ripple harus menerapkan praktik KYC dan AML yang kuat, mengotomatiskan kepatuhan terhadap kontrak pintar, dan menyimpan catatan terperinci. Langkah-langkah ini memastikan bahwa Ripple dapat mempertahankan efisiensi dan manfaat ODL—seperti penyelesaian yang cepat dan biaya yang lebih rendah—sambil mematuhi persyaratan hukum.
Secara keseluruhan, penjelasan Schwartz dan prospek industri dengan jelas menunjukkan bahwa Ripple mungkin masih menggunakan XRP untuk layanan pembayarannya, bahkan saat menghadapi kendala hukum yang diberlakukan oleh SEC.