• Binance mendekati kesepakatan dengan Megazone untuk memangkas kepemilikannya di Gopax dari 72.6% menjadi sekitar 10%.

  • Pengurangan saham Binance di Gopax bertujuan untuk meningkatkan tata kelola sesuai dengan mandat peraturan lokal.

Pertukaran kripto terbesar di dunia, Binance, dilaporkan sedang menyelesaikan negosiasi dengan Megazone, penyedia layanan cloud Korea Selatan, untuk menjual kepemilikan sahamnya di Gopax. 

Menurut laporan berita lokal Korea Selatan, langkah ini merupakan bagian dari strategi Binance untuk meningkatkan struktur tata kelolanya sebagai respons terhadap persyaratan peraturan dari otoritas keuangan lokal. Pertukaran tersebut, yang awalnya diakuisisi oleh Binance pada awal tahun 2023 sebagai bagian dari masuknya kembali ke pasar Korea, mengalami peningkatan kepemilikan menjadi 72.6% pada saat akuisisi. 

Sekarang, Binance berencana mengurangi kepemilikannya menjadi sekitar 10%. Penjualan tersebut terjadi pada saat Gopax memperbarui kontrak akun nama aslinya dengan Jeonbuk Bank, yang dijadwalkan pada bulan Agustus. Lebih lanjut, perubahan strategis ini menggarisbawahi upaya Binance untuk mengarahkan pandangan peraturan. Hal ini juga mencerminkan penyesuaian kehadiran pasarnya di Korea Selatan setelah perubahan operasional sebelumnya pada tahun 2021.

Dampak Runtuhnya FTX pada Gopax 

Runtuhnya bursa kripto FTX milik Sam Bankman-Fried pada November 2022 berdampak luas pada industri kripto, salah satunya adalah Gopax. Tak lama setelah keruntuhan FTX, Gopax harus menangguhkan penarikan pembayaran pokok dan bunga dari layanan keuangan terdesentralisasinya. Layanan ini termasuk produk dari Genesis Global Capital, sebuah perusahaan pemberi pinjaman kripto yang telah mengajukan kebangkrutan.

Sebelum kebangkrutan Genesis Global Capital, perusahaan induknya, Digital Currency Group, memegang saham besar di Gopax. Itu adalah mitra bisnis penting, yang menawarkan produk GoFi melalui bursa.

Berita Crypto yang Disorot Hari Ini

FTX Sengketa Klaim Jump Trading senilai $264 Juta Atas Token SRM