Ahli strategi Odaily Planet Daily News Morgan Stanley, Mike Wilson, mengatakan bahwa ketika ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS, laporan pendapatan perusahaan, dan kebijakan Federal Reserve meningkat, para pedagang harus bersiap menghadapi koreksi di pasar saham AS. “Saya pikir ada peluang bagus terjadinya koreksi sebesar 10% antara saat ini dan pemilu AS,” kata Wilson dalam sebuah wawancara pada hari Senin. “Kuartal ketiga akan lebih fluktuatif” dan perusahaan-perusahaan kehilangan kekuatan dalam menentukan harga dan perlu melakukan pemotongan suku bunga. Scott Rubner dari Goldman Sachs mengatakan pada hari Senin bahwa dia memperkirakan dua minggu yang menyakitkan bagi saham mulai bulan Agustus jika pendapatan perusahaan meleset dari ekspektasi. Andrew Tyler dari meja perdagangan JPMorgan mengatakan dia tetap bullish, namun data ekonomi yang lebih lemah baru-baru ini membuatnya "sedikit kurang percaya diri." Scott Chronert dari Citigroup memperingatkan potensi kemunduran. "Kemungkinan kenaikan harga saham antara sekarang dan akhir tahun ini sangat rendah, jauh lebih rendah dari biasanya," kata Wilson dari Morgan Stanley. Meski begitu, Wilson tidak terlalu khawatir dengan kemundurannya. Sebaliknya, dia mengatakan hal itu dapat menciptakan peluang bagi investor karena valuasi saat ini “lesu” menyusul kenaikan dua digit S&P 500 tahun ini. Ia mengatakan cara terbaik berinvestasi di pasar saham saat ini adalah melalui saham individual, bukan indeks. (Waktu Global)