Kerja sama Apple dengan OpenAI semakin mendalam. Berdasarkan kesepakatan awal antara kedua pihak, Apple akan mendapatkan kursi pengamat di dewan direksi OpenAI. Hal ini merupakan bagian dari rencana kerja sama kedua pihak untuk mengintegrasikan layanan kecerdasan buatan OpenAI ke dalam Apple produk.

Menurut laporan Bloomberg pada 2 Juli, peneliti Apple Phil Schiller, mantan eksekutif pemasaran yang bertanggung jawab atas App Store Apple dan aktivitas peluncuran produk, akan menduduki posisi pengamat ini.

Sebagai pengamat, Schiller berhak menghadiri rapat dewan tetapi tidak mempunyai hak untuk memilih atau menjalankan kekuasaan direktur. Meskipun ia belum berpartisipasi dalam pertemuan apa pun dan diperkirakan akan mulai berpartisipasi pada akhir tahun ini, pengaturannya masih dapat berubah.

Analisis Bloomberg meyakini bahwa peran pengamat ini dapat menempatkan Apple pada titik awal yang sama dengan Microsoft dalam kerja samanya dengan OpenAI, yang merupakan pendukung utama OpenAI dan penyedia teknologi kecerdasan buatan. Namun, ada juga pandangan bahwa OpenAI dan Microsoft mungkin mengecualikan Apple ketika membahas rencana AI pribadi.

Saat ini, informasi tersebut belum dipublikasikan, dan baik Apple maupun OpenAI tidak menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg. Kerja sama ini merupakan bagian dari strategi Apple untuk mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan ke dalam produk dan layanannya, yang menunjukkan ambisi Apple di bidang AI dan kesediaannya untuk bekerja sama dengan para pemimpin industri.

Penempatan posisi adalah bagian dari kemitraan awal

Menurut laporan dari Bloomberg, posisi Apple sebagai pengamat di dewan direksi OpenAI merupakan bagian dari perjanjian kerja sama awal antara kedua pihak, yang melibatkan Apple untuk mengintegrasikan teknologi ChatGPT OpenAI ke dalam produknya.

Pada 10 Juni, Apple secara resmi mengumumkan kerja samanya dengan OpenAI dan memperkenalkan sistem intelijen pribadinya, Apple Intelligence, secara mendetail. Poin penting dari kerja sama ini adalah memungkinkan asisten suara Apple, Siri, menggunakan teknologi ChatGPT OpenAI dengan persetujuan pengguna, sehingga meningkatkan kemampuan percakapan cerdas Siri.

Bloomberg menegaskan, pengaturan kerja sama antara Apple dan OpenAI ini tidak melibatkan transaksi keuangan. Selain itu, visi kerja sama AI Apple tidak hanya terbatas pada OpenAI saja, perusahaan juga aktif memperluas kerja sama dengan pemain penting lainnya di bidang AI.

Saat ini, Apple sedang bernegosiasi dengan Google dan Anthropic mengenai kerja sama teknologi AI, dan di China, Apple juga sedang berdiskusi dengan Baidu dan Alibaba Group bagaimana mengintegrasikan teknologi AI ke dalam produknya.

Bloomberg menyebutkan dalam laporannya pada tanggal 30 Juni bahwa Apple mungkin memilih untuk mengumumkan kemitraannya dengan Google pada saat yang sama ketika merilis fitur-fitur baru bekerja sama dengan OpenAI pada musim gugur. Hal ini menunjukkan bahwa tata letak Apple di bidang AI bersifat komprehensif dan mendalam, yang bertujuan untuk mendorong pengembangan cerdas pada produk dan layanannya melalui kolaborasi dengan berbagai mitra.

Kesimpulan:

Mendalamnya kerja sama antara Apple dan OpenAI menandai terus menguatnya aliansi strategis antara kedua raksasa teknologi di bidang kecerdasan buatan. Kerja sama ini tidak hanya akan menghadirkan pengalaman yang lebih cerdas pada produk Apple, tetapi juga menunjukkan ambisi Apple di bidang AI dan dedikasinya terhadap inovasi masa depan.

Ketika Apple secara aktif mencari kerja sama dengan perusahaan terkemuka lainnya di bidang AI, upayanya untuk menerapkan teknologi AI dalam skala global akan terus berkembang, memberikan vitalitas dan kemungkinan baru dalam mendorong pengembangan cerdas. Kerja sama ini akan menghadirkan lebih banyak aplikasi inovatif dan pengalaman cerdas bagi konsumen, sekaligus menunjukkan pentingnya kerja sama yang erat antara para pemimpin industri dan bersama-sama menciptakan visi masa depan untuk aplikasi teknologi AI. #苹果 #OpenAI #AI领域 #深化合作