Poin Penting:

  • Silvergate Capital akan membayar $63 juta untuk menyelesaikan tuntutan regulasi atas pengungkapan yang menyesatkan dan praktik anti pencucian uang yang tidak memadai.

  • Penyelesaian Silvergate SEC termasuk denda, menunggu persetujuan pengadilan.

  • Silvergate Bank memutuskan untuk menghentikan operasinya pada Maret 2023 setelah kerugian yang signifikan dan krisis likuiditas menyusul runtuhnya FTX.

Silvergate Capital, perusahaan induk dari Silvergate Bank yang sekarang sudah tidak beroperasi, telah setuju untuk membayar $63 juta untuk menyelesaikan tuntutan hukum dan tuduhan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Dewan Federal Reserve, dan regulator California.

Penyelesaian Silvergate SEC Diselesaikan Dengan Biaya Peraturan

Penyelesaian Silvergate SEC menangani tuduhan bahwa bank tersebut dan mantan eksekutifnya gagal menjalankan program anti pencucian uang yang tepat dan membuat pengungkapan yang menyesatkan tentang efektivitasnya.

SEC, Federal Reserve, dan Departemen Perlindungan dan Inovasi Keuangan California (DFPI) menuduh Silvergate Bank menyesatkan publik dan pemegang saham dengan mengklaim memiliki Undang-Undang Kerahasiaan Bank/program anti pencucian uang yang efektif, padahal sebenarnya tidak. Tuduhan tersebut juga mencakup tuduhan kurangnya pelacakan transaksi internal dan meremehkan kerugian, sehingga memberikan gambaran yang salah tentang kesehatan keuangan bank pada akhir tahun 2022.

Sebagai bagian dari penyelesaian Silvergate SEC, bank tersebut didenda $43 juta oleh Federal Reserve dan $20 juta oleh regulator California. SEC juga mengenakan denda sebesar $50 juta namun membiarkan denda tersebut diimbangi dengan pembayaran kepada regulator lainnya. Penyelesaian tersebut, menunggu persetujuan pengadilan, menyoroti pengawasan peraturan yang sedang berlangsung yang dihadapi oleh lembaga keuangan yang terlibat dalam industri mata uang kripto.

Gejolak Industri Kripto Memaksa Silvergate Bank Menghentikan Operasinya

Silvergate Bank, yang pernah menjadi pemain terkemuka di sektor aset digital, memutuskan untuk menghentikan operasinya dan secara sukarela melikuidasi pada Maret 2023. Keputusan tersebut menyusul kerugian besar yang dipicu oleh runtuhnya FTX, bursa mata uang kripto utama.

Didirikan pada tahun 1998 dan merambah ke dunia kripto pada tahun 2013, Silvergate Bank adalah salah satu dari sedikit bank tradisional yang mendukung industri aset digital yang sedang berkembang. Kehancuran pasar kripto pada akhir tahun 2022 dan 2023 berdampak buruk pada Silvergate, yang telah menyediakan infrastruktur penting untuk mengubah simpanan dolar AS menjadi aset digital. Penjualan surat utang tambahan yang dilakukan bank pada tahun 2023 semakin mengurangi modalnya, yang berpuncak pada keputusan bank untuk menutup operasinya.

PENOLAKAN: Informasi di situs ini disediakan sebagai komentar pasar umum dan bukan merupakan nasihat investasi. Kami mendorong Anda untuk melakukan riset sendiri sebelum berinvestasi.