Di Distrik Wuqing, Tianjin, sebuah fenomena mencolok telah menarik perhatian sosial secara luas: harga properti yang dulunya mahal bernama Capital Beijing Peninsula telah turun tajam, dari 1,6 juta yuan menjadi 390.000 yuan.

Perubahan ini tidak hanya berkaitan dengan naik turunnya angka, namun juga sangat mencerminkan situasi pasar real estat saat ini dan berbagai faktor di baliknya.

Beijing Capital Land telah membangun banyak komunitas di kawasan ini, termasuk Kota Shelley, Kota Menorca, dll. Setiap komunitas memiliki gaya dan posisi yang unik.

Namun, baik kelompok yang baru berkembang maupun masyarakat yang sudah matang, seperti Xirui Kunting, dihadapkan pada masalah rendahnya tingkat hunian.

Saat ini, hanya lebih dari 80 pemilik yang pindah. Dibandingkan dengan komunitas lama di sekitarnya, tingkat hunian umumnya kurang dari 60%.

Saat menelusuri alasan penurunan harga rumah, tidak sulit untuk menemukan faktor ekonomi dan sosial yang kompleks di balik penurunan tersebut.

Di satu sisi, pasar properti nasional masih dalam masa penyesuaian. Ditambah dengan dampak pandemi, kepercayaan masyarakat terhadap pasar properti secara umum masih rendah.

Di sisi lain, transformasi industri di sekitar wilayah Beijing belum selesai. Industri-industri yang menimbulkan polusi mulai keluar, dan pengenalan serta pengembangan industri-industri baru akan memakan waktu. Hal ini secara langsung menyebabkan perlambatan arus masuk penduduk dan pasar real estat yang lesu.

Pasar properti di kawasan ring-Beijing tempat Proyek Semenanjung Beijing berada telah memasuki masa beku.

Laporan menunjukkan bahwa harga rumah di Xianghe, Provinsi Hebei bahkan telah “jatuh”. Beberapa pemilik, karena tidak mampu menanggung tekanan pembayaran kembali, bersedia memberikan rumah secara gratis dan hanya perlu membantu membayar kembali pinjamannya.

Perusahaan real estate yang banyak berinvestasi di Beijing juga menghadapi kebangkrutan dan reorganisasi.

Analis pasar Li Naichao menunjukkan bahwa ada banyak alasan untuk "menurunkan harga" harga proyek-proyek tersebut dan penurunan transaksi.

Pertama, pasar properti secara keseluruhan di seluruh negeri belum pulih; kedua, perkembangan pasar properti di wilayah mana pun perlu mempertimbangkan permasalahan kependudukan dan industri.

Dulu terdapat banyak industri lama di wilayah sekitar Beijing, namun perlahan-lahan mulai keluar dalam beberapa tahun terakhir; dan pengembangan industri baru membutuhkan waktu, yang secara langsung mempengaruhi masuknya populasi dan perkembangan pasar properti.

Menghadapi lingkungan pasar seperti itu, bahkan keluarga dengan kebutuhan pekerjaan mandiri pun akan menghadapi berbagai tantangan.

Meskipun harga beberapa properti telah turun ke tingkat yang lebih rendah, menarik sejumlah pembeli dan penyewa, pasar secara keseluruhan masih sepi, dan prospek pengembangan di masa depan masih penuh ketidakpastian.

Dengan latar belakang ini, penurunan harga rumah di proyek Semenanjung Beijing yang pertama di Tianjin hanyalah puncak gunung es.

Hal ini tidak hanya mencerminkan situasi buruk di pasar real estate saat ini, namun juga mencerminkan kekhawatiran investor terhadap arah pasar di masa depan.

Bagi investor real estate, pembeli rumah, dan analis pasar, fenomena ini memberikan informasi penting dan mendorong mereka untuk mengambil keputusan yang lebih bijaksana.

Bagi para pengambil kebijakan dan pengamat industri, bagaimana menstabilkan pasar real estate, mengembalikan kepercayaan pasar, mendukung perusahaan real estate berkualitas tinggi, dan meningkatkan pembiayaan tanah daerah merupakan permasalahan penting yang saat ini dihadapi.

#非农就业数据即将公布 #币安合约锦标赛 #ASI代币合并计划 #Mt.Gox将启动偿还计划 #美国5月核心PCE物价指数年率增幅创2021年3月以来新低