• Hakim Distrik Amy Jackson menolak klaim SEC bahwa penjualan sekunder token BNB memenuhi syarat sebagai sekuritas.

  • Keputusan tersebut menyatakan bahwa sifat token dapat berubah seiring waktu.

  • Hakim Jackson mengkritik kurangnya pendekatan regulasi yang komprehensif dari SEC.

Seorang hakim federal telah menolak klaim Komisi Sekuritas dan Bursa AS bahwa penjualan pasar sekunder token BNB Binance merupakan sekuritas, memberikan keuntungan signifikan bagi pertukaran mata uang kripto dan memberikan kejelasan tentang status peraturan aset digital.

Hakim Amy Berman Jackson dari Pengadilan AS untuk Distrik Columbia menolak argumen SEC bahwa transaksi pasar sekunder token BNB Binance memenuhi kriteria sekuritas sebagaimana ditentukan oleh Howey Test.

Keputusan tersebut sejalan dengan pendapat Hakim Analisa Torres dalam gugatan Ripple yang menekankan pentingnya realitas ekonomi dari transaksi token saat menerapkan Howey Test. Dalam keputusannya, Hakim Jackson menyoroti sikap SEC yang melanggar peraturan kripto dan mengkritik agensi tersebut karena tidak mengadopsi pendekatan komprehensif khusus untuk industri ini.

Hakim Jackson memutuskan bahwa sifat token dapat berubah seiring waktu. Dia menolak anggapan bahwa token, setelah diklasifikasikan sebagai sekuritas, harus selalu tetap demikian. Hakim Jackson berpendapat bahwa kerangka Howey tidak mendukung gagasan bahwa aset yang terlibat dalam kontrak investasi tetap merupakan “keamanan” ketika diperdagangkan oleh individu di seluruh bursa dan digunakan dalam berbagai cara.

Hakim yakin penyimpangan ini membuat pengadilan, industri, serta pembeli dan penjual di masa depan tidak memiliki prinsip yang jelas untuk membedakan antara token keamanan dan token non-keamanan. Koresponden FOX Eleanor Terrett memposting di X (sebelumnya Twitter) tentang posisi Hakim Jackson mengenai pendekatan SEC terhadap regulasi kripto.

🚨BARU: Kemenangan besar untuk kejelasan atas penjualan aset digital di pasar sekunder: Hakim distrik Amy Berman Jackson baru saja menolak klaim @SECGov bahwa penjualan sekunder token $BNB @binance memenuhi syarat sebagai sekuritas berdasarkan uji Howey, mengutip Analisa Hakim @Ripple Torres…

— Eleanor Terrett (@EleanorTerrett) 29 Juni 2024

SEC berpendapat bahwa teknologi yang melekat dan saling ketergantungan platform dan kinerja token harus secara otomatis mengklasifikasikan penjualan sekunder BNB sebagai kontrak investasi. Namun, Hakim Jackson tidak setuju dengan posisi tersebut.

Hakim Jackson, dalam menolak argumen SEC, mengklarifikasi bahwa penentuan apakah suatu transaksi tertentu merupakan kontrak investasi memerlukan analisis yang lebih bernuansa daripada sekadar menyatakan bahwa semua aset kripto termasuk dalam kategori tersebut. Ia menegaskan, penjualan sekunder BNB tidak memenuhi kriteria klasifikasi tersebut.

Berdasarkan analisis yang berbeda ini, Hakim Jackson lebih lanjut mencatat adanya inkonsistensi dalam pendirian SEC. Meskipun agensi tersebut mengklaim menargetkan kontrak investasi, bukan koin itu sendiri, argumen mereka mengenai penjualan sekunder BNB menyatakan sebaliknya.

Implikasi dari keputusan Hakim Jackson, terutama penekanannya pada pendekatan yang berbeda dan identifikasi ketidakkonsistenan dalam pendirian SEC, tidak luput dari perhatian para komentator kripto. Banyak pihak yang melihat keputusan ini sebagai sebuah kemenangan penting yang dapat secara signifikan mempengaruhi bagaimana aset digital diklasifikasikan dan diatur di masa depan, terutama yang berkaitan dengan transaksi pasar sekunder.

Pos SEC Mengalami Kemunduran karena Hakim Mengatur Penjualan Sekunder BNB Binance Bukan Sekuritas muncul pertama pada Edisi Koin.