Tren terbaru di dunia kripto adalah penambangan airdrop dan koin meme, namun token DeFi (keuangan terdesentralisasi) tampaknya sudah mati. Tapi jangan khawatir, pasar akan mengalami perubahan besar, dan gelombang baru FOMO akan segera melanda DeFi. Mengapa? Pasalnya performa token DeFi tertinggal jauh dibandingkan ETH, dan ETH sendiri juga tertinggal dibandingkan BTC. Satu-satunya pengecualian adalah PENDLE, yang naik sekitar 750% pada periode yang sama. 🚀

Penambangan airdrop dan koin meme adalah area paling aktif dalam siklus ini, namun di balik setiap koin meme yang sukses terdapat 99 tren menuju nol. Token DeFi OG adalah kebalikan dari penambangan airdrop dan koin meme: sejumlah besar token DeFi OG sudah beredar di pasar, sehingga mengurangi tekanan jual pada pemegangnya.

Namun, masalah dengan token DeFi adalah kurangnya kegunaan praktisnya. Namun situasi ini mulai berubah: peralihan biaya Uniswap mungkin menjadi titik balik bagi protokol DeFi lainnya untuk mengikutinya, dan UNI melonjak setelah berita tersebut keluar. Selain itu, kejelasan peraturan dapat mempercepat tren pembagian keuntungan.

Masalah lainnya adalah DeFi 1.0 membosankan. Namun setiap kali harga naik, hal-hal baru selalu menarik. Namun, token DeFi telah teruji oleh waktu. Mereka mengalami kehancuran akibat COVID-19 pada tahun 2020 dan kehancuran keuangan terpusat (CeFi) pada tahun 2022.

Saya yakin token DeFi sekarang merupakan pilihan bagus untuk perdagangan invers. Saat ini hanya ada sedikit orang yang memegang token DeFi asli, seperti kita mengumpulkan ETH selama pasar bearish hanya untuk melihat kenaikan SOL. Jadi jika trennya berubah, hanya sedikit token OG yang bisa menarik arus masuk modal.

Apa pendapat Anda tentang token DeFi? Selamat berbagi pandangan Anda di area komentar! 👇