Menurut Odaily, data terbaru dari Triple-A mengungkapkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) memimpin dunia dalam adopsi mata uang kripto, dengan lebih dari 30% populasinya, sekitar 3 juta orang, memiliki aset digital. Vietnam berada di posisi kedua, dengan 21,2% populasinya, sekitar 21 juta orang, menggunakan mata uang kripto. Amerika Serikat menempati peringkat ketiga, dengan 15,6% warganya, sekitar 53 juta orang, memegang mata uang kripto.

Data ini mencerminkan tingginya penerimaan terhadap teknologi keuangan mutakhir di UEA, serta aspirasinya untuk menjadi pusat fintech yang besar. Meningkatnya adopsi mata uang kripto di negara-negara ini menunjukkan peralihan ke arah aset digital dan semakin diterimanya bentuk mata uang baru ini. Hal ini juga menyoroti potensi pertumbuhan dan pengembangan lebih lanjut di sektor fintech, khususnya di negara-negara seperti UEA yang secara aktif menggunakan teknologi ini.