Pasar kripto berada di zona merah pada Selasa lalu, dengan Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Dogecoin (DOGE), dan aset digital lainnya mengalami penurunan signifikan.
Kejatuhan ini terjadi bersamaan dengan peristiwa risk-off lainnya di pasar keuangan global. Peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sikap agresif Federal Reserve, serta ketidakpastian ekonomi makro menjadi pemicu utama.
Daftar isi
Mengapa Pasar Kripto Tiba-tiba Anjlok?Meningkatnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS Picu Sentimen Penghindaran RisikoProspek Federal Reserve yang Lebih AgresifKetidakpastian Makro dan Kekhawatiran Ekonomi yang Lebih LuasAksi Harga BTC, ETH, DOGE, dan Altcoin di Tengah Keruntuhan PasarKesimpulan
Mengapa Pasar Kripto Tiba-tiba Anjlok?
Meningkatnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS Picu Sentimen Penghindaran Risiko
Salah satu faktor utama di balik penurunan ini adalah peningkatan imbal hasil obligasi Treasury AS. Imbal hasil obligasi 10 tahun naik menjadi 4,70%, sedangkan imbal hasil obligasi 30 tahun dan 5 tahun masing-masing naik menjadi 4,61% dan 4,50%.
Imbal hasil yang lebih tinggi membuat investasi tradisional lebih menarik, sehingga modal berpindah dari aset berisiko seperti kripto. Pergeseran ini juga berdampak pada kelas aset lainnya, termasuk ekuitas.
Indeks Nasdaq 100 turun lebih dari 1%, dengan saham teknologi seperti NVIDIA dan Tesla mengalami kerugian besar. Sebagai contoh, saham Tesla turun 4,68% menjadi $391,81 per saham, menghapus $19,24 dari nilai saham tersebut.
Prospek Federal Reserve yang Lebih Agresif
Sikap kebijakan moneter Federal Reserve turut menekan pasar. Risalah rapat bulan Desember mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga yang diharapkan akan lebih kecil pada 2025 dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Data pasar tenaga kerja yang kuat, termasuk laporan JOLTS yang menunjukkan peningkatan lowongan pekerjaan sebanyak 259.000 menjadi 8,1 juta pada November 2024, memicu kekhawatiran inflasi yang berkelanjutan. Hal ini berarti kebijakan moneter yang lebih ketat, yang historisnya tidak menguntungkan bagi kripto.
Selain itu, laporan PMI Layanan ISM menunjukkan kinerja ekonomi yang stabil, mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga signifikan oleh Fed.
Ketidakpastian Makro dan Kekhawatiran Ekonomi yang Lebih Luas
Ketidakpastian dalam ekonomi AS, termasuk kebijakan fiskal di bawah Presiden Donald Trump dan meningkatnya plafon utang, menambah keresahan investor. Defisit fiskal yang meningkat dan strategi Departemen Keuangan yang tidak jelas memperburuk situasi.
Meski demikian, analis seperti Arthur Hayes memprediksi peningkatan jangka pendek untuk kripto pada Q1 2025 akibat likuiditas dolar AS yang meningkat. Namun, kenaikan ini kemungkinan bersifat sementara karena kebutuhan pengisian ulang Rekening Umum Departemen Keuangan dan musim pajak April yang dapat memicu aksi jual lebih lanjut.
Aksi Harga BTC, ETH, DOGE, dan Altcoin di Tengah Keruntuhan Pasar
Penurunan pasar kripto sangat signifikan, dengan kripto utama mengalami kerugian besar diiringi peningkatan volume perdagangan yang mencerminkan kepanikan di kalangan trader.
$BTC (BITCOIN): Harga turun 5,04% menjadi $96.713, melewati level support psikologis $100.000. Volume perdagangan 24 jam naik 13% menjadi $55,12 miliar, mencerminkan peningkatan aktivitas. Kapitalisasi pasar BTC turun menjadi $1,91 triliun.$ETH (ETHEREUM): ETH turun 8% menjadi $3.394 setelah gagal bertahan di level $3.600. Kapitalisasi pasar turun menjadi $412,29 miliar, dengan volume perdagangan naik 21% menjadi $28,23 miliar. Volatilitas yang tinggi menunjukkan ketidakpastian investor.$XRP : Nilai turun 5,66% menjadi $2,29, dengan kapitalisasi pasar turun 6,03% menjadi $131,29 miliar. Volume perdagangan melonjak 57,57% menjadi $6,95 miliar.$DOGE (DOGECOIN): DOGE mencatat penurunan 9,12% menjadi $0,3546. Kapitalisasi pasar turun menjadi $52,3 miliar, sementara volume perdagangan melonjak 54% menjadi $4,6 miliar. Aktivitas perdagangan yang meningkat mencerminkan reaksi beragam, mulai dari aksi ambil untung hingga aksi jual karena panik.
Kesimpulan
Keruntuhan pasar kripto kali ini mencerminkan betapa eratnya keterkaitan pasar global. Peningkatan imbal hasil obligasi, kebijakan moneter ketat, dan ketidakpastian ekonomi makro menjadi tantangan utama bagi aset digital.
Namun, peluang peningkatan jangka pendek masih ada, meski dengan risiko tinggi. Investor diharapkan tetap waspada dan memperhatikan perkembangan global dalam mengambil keputusan investasi.