Pasar kripto saat ini menunjukkan ketidakpastian, dengan Bitcoin diperdagangkan dalam rentang luas antara $90,000 dan $105,000. Namun, data on-chain menunjukkan adanya akumulasi yang berkelanjutan. Rasio 30DMA inflow/outflow di bursa menunjukkan angka di bawah 1, menandakan bahwa outflow lebih besar dari inflow. Kondisi ini sering dianggap sebagai sinyal bullish oleh investor profesional.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa beberapa outflow ini mungkin berasal dari transfer rutin oleh bursa terpusat ke dompet kustodian seperti ETF, institusi, dan OTC Desk. Namun, permintaan yang kuat tetap menjadi indikator positif bagi Bitcoin.
Cadangan Bitcoin di bursa spot terus menurun, mencapai level terendah dalam beberapa tahun terakhir. Setelah peningkatan dari 2020 hingga 2022, cadangan ini mengalami penurunan tajam. Investor kini lebih memilih memindahkan BTC mereka ke dompet dingin, menunjukkan tren kepemilikan jangka panjang.
Penurunan cadangan ini membatasi pasokan beredar di pasar, berpotensi menciptakan tekanan naik pada harga. Jika permintaan tetap kuat, kondisi pasokan rendah dapat mendukung kenaikan harga. Dengan tren naik Bitcoin yang diprediksi pada 2024 dan 2025, penurunan cadangan ini menunjukkan pergeseran keseimbangan pasokan-permintaan yang menguntungkan para bull.
Potensi kejutan pasokan juga meningkat. Jika permintaan stabil atau meningkat, jumlah Bitcoin yang tersedia untuk diperdagangkan di bursa berkurang, mendorong harga lebih tinggi. Penurunan cadangan serupa sebelumnya telah menyebabkan lonjakan harga signifikan, menjadi indikator kuat potensi kenaikan harga Bitcoin.
Indikator Inter-Exchange Flow Pulse (IFP) menunjukkan aliran Bitcoin antara bursa spot dan derivatif. Saat sejumlah besar Bitcoin dipindahkan ke bursa derivatif, ini menandakan periode bullish, di mana trader membuka posisi long. Namun, saat Bitcoin mulai mengalir keluar dari bursa derivatif ke bursa spot, ini menandakan awal periode bearish. Hari ini, indikator menunjukkan sinyal bearish, mengindikasikan penurunan selera risiko pasar. Meskipun demikian, optimisme terhadap Bitcoin tetap ada, karena volatilitas ini bisa membuka peluang baru bagi investor yang siap mengambil risiko.
Pasar kripto saat ini menunjukkan tanda-tanda stagnasi, dengan Bitcoin berjuang untuk keluar dari fase konsolidasi. Data on-chain, seperti metrik Active Addresses, menunjukkan penurunan aktivitas jaringan, menandakan potensi kelemahan partisipasi investor.
Terbentuknya death cross antara rata-rata pergerakan 30 hari (30DMA) dan 365 hari (365DMA) menambah kekhawatiran. Penurunan jumlah transaksi sejak Q4 2024 memperkuat sentimen negatif dan likuiditas pasar yang menyusut.
Namun, di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bitcoin berdiri di persimpangan kritis. Pendekatan yang hati-hati dan strategis diperlukan, dengan fokus pada manajemen risiko daripada leverage berlebihan. Optimisme tetap ada, menunggu arah pasar yang lebih jelas.
Permintaan ritel untuk cryptocurrency mendekati titik pertumbuhan kembali setelah periode normalisasi yang panjang akibat pergerakan harga yang stagnan. Aktivitas investor ritel turun sekitar 2% dalam 30 hari terakhir, jauh lebih kecil dibandingkan penurunan 20% pada Januari lalu.
Peningkatan dalam variasi bulanan aktivitas investor ritel sering kali sejalan dengan perbaikan sentimen pasar, yang dapat menguntungkan struktur jangka pendek Bitcoin.
Ada kemungkinan bahwa struktur konsolidasi saat ini mendekati akhirnya, membuka peluang baru bagi Bitcoin untuk bangkit di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.
Pasar Bitcoin menunjukkan tanda-tanda positif meskipun mengalami penurunan harga sementara. Kapitalisasi pasar terealisasi Bitcoin mencapai rekor tertinggi lebih dari $857 miliar, menunjukkan bahwa siklus bull belum berakhir.
Kapitalisasi pasar terealisasi mencerminkan nilai total berdasarkan harga terakhir setiap Bitcoin dipindahkan. Lonjakan ini terjadi karena investor jangka panjang menjual dan investor baru masuk ke pasar.
Penjualan oleh investor jangka panjang adalah fenomena alami selama fase bull. Saat ini, proporsi pemegang jangka panjang adalah 39,74%, lebih tinggi dari puncak siklus sebelumnya yang sebesar 15,66%. Ini menunjukkan pasar belum mencapai puncaknya.
Meskipun ada faktor makroekonomi seperti ketegangan perdagangan dan inflasi yang dapat mempengaruhi harga dalam jangka pendek, tren naik jangka panjang diperkirakan akan berlanjut.
Pasar kripto saat ini menunjukkan ketidakpastian, namun ada harapan untuk Bitcoin. Data terbaru menunjukkan bahwa nilai Bitcoin belum mencapai zona overvalued, menandakan potensi kenaikan lebih lanjut.
Persetujuan ETF spot baru-baru ini dan kebijakan pro-Bitcoin dari Trump memberikan dorongan positif. Meskipun demikian, rasio MVRV Bitcoin masih jauh di bawah puncak siklus bull sebelumnya.
Belum ada arus modal baru yang signifikan, yang biasanya menandai puncak musim altcoin. Ini menunjukkan pasar mungkin masih memiliki ruang untuk tumbuh.
Namun, tetap waspada dan prioritaskan manajemen risiko yang tepat untuk navigasi pasar yang aman.
Rasio Paus di bursa—dihitung dengan membagi 10 aliran masuk teratas ke bursa spot dengan total aliran masuk—saat ini mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun. Sejak akhir 2024, metrik ini mengalami lonjakan signifikan, meskipun momentumnya sedikit melambat dalam dua minggu terakhir tanpa pembalikan yang jelas.
Tren historis menunjukkan bahwa penurunan deposit paus di bursa spot sering kali mendahului reli bullish Bitcoin. Mengingat pengaruh besar yang dimiliki peserta pasar ini terhadap dinamika harga Bitcoin, pengamat pasar dengan cermat memantau apakah mereka akan mengurangi aliran aset mereka ke bursa. Jika metrik ini berbalik arah, ini bisa menandakan awal pemulihan pasar yang lebih luas.
Pasar kripto mengalami ketidakpastian, dengan investor bertanya-tanya apa yang menghambat momentum kenaikan. Analisis metrik pasar berjangka Bitcoin memberikan wawasan penting.
- Rasio beli-jual taker Bitcoin, yang mencerminkan apakah pembeli atau penjual lebih agresif dalam menempatkan pesanan pasar, menunjukkan potensi pembalikan bullish.
- Rata-rata bergerak 14 hari dari metrik ini menunjukkan pembalikan bullish setelah penurunan signifikan, mengindikasikan bahwa pembeli mulai mendapatkan kembali kekuatan.
- Jika tren ini berlanjut dan rasio melampaui ambang 1.0, ini akan menandakan tekanan beli yang meningkat, berpotensi memicu reli bullish baru.
Indikator Hash Ribbons, yang menilai kesehatan ekosistem penambangan Bitcoin dengan melacak fluktuasi hash rate, kembali memberikan sinyal penting. Meskipun pasar global sedang mengalami tekanan dan ketidakpastian, Hash Ribbons tetap menjadi alat yang andal untuk mengidentifikasi zona masuk yang optimal.
Dalam sejarahnya, indikator ini hanya sekali gagal, yaitu saat dampak pasar COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya. Setiap kali Hash Ribbons berkedip di masa lalu, kenaikan harga Bitcoin biasanya mengikuti. Ini memberikan harapan bagi para investor bahwa meskipun pasar sedang lesu, potensi lonjakan harga Bitcoin tetap ada.
Coinbase Premium menunjukkan tren negatif dari Desember hingga awal Februari, mencerminkan sentimen pasar yang kurang optimis terhadap cryptocurrency. Namun, sejak awal Februari, premium ini berbalik positif, menandakan minat beli yang meningkat dari investor AS. Meskipun pasar secara keseluruhan menghadapi tantangan, optimisme terhadap Bitcoin tetap ada. Analis on-chain menunjukkan bahwa ketika investor AS mulai membeli, ini bisa menjadi sinyal kuat untuk tidak menjual. Perubahan ini dapat menjadi indikasi bahwa Bitcoin masih memiliki potensi pertumbuhan di tengah ketidakpastian pasar.
Pergerakan 14.000 Bitcoin yang telah lama tidak aktif selama 7 hingga 10 tahun terdeteksi pada 10 Februari. Meskipun volume besar ini berpindah, koin-koin tersebut tidak masuk ke bursa, menunjukkan bahwa tidak ada rencana penjualan segera.
Pergerakan semacam ini tidak selalu berarti harga Bitcoin akan turun. Sejarah menunjukkan bahwa kejadian serupa tidak selalu berdampak negatif pada harga. Penting untuk meninjau data historis pergerakan harga Bitcoin setelah peristiwa semacam ini.
Namun, perlu dicatat bahwa harga akuisisi rata-rata koin-koin ini cukup rendah, yang bisa mempengaruhi keputusan pemegangnya di masa depan terkait potensi penjualan.
Pasar kripto saat ini menunjukkan ketidakpastian, meskipun ada optimisme terhadap Bitcoin (BTC).
- Cadangan Bitcoin di bursa terus menurun, memicu kekhawatiran volatilitas tinggi. Banyak yang salah mengira ini sebagai tanda bullish, padahal bisa juga memicu penurunan tajam.
- Transaksi OTC dan instrumen keuangan seperti derivatif kini mempengaruhi harga BTC, membuat data bursa kurang dapat diandalkan untuk prediksi harga.
- Sejarah menunjukkan bahwa cadangan BTC di bursa cenderung meningkat di akhir siklus bull, saat investor mulai menjual.
- Meski pasokan di bursa menurun, nilai BTC dalam USD tetap naik, mencerminkan potensi jangka panjangnya.
Ekspektasi lonjakan harga hanya dari penurunan cadangan bursa bisa menyesatkan.
Pasar kripto saat ini menunjukkan tanda-tanda risiko tinggi dengan Bitcoin mencapai tingkat 3X pada metrik RC-Deviation. Ini menandakan kemungkinan puncak siklus pasar saat ini, meskipun tidak selalu berarti penurunan harga langsung. Sejarah menunjukkan bahwa saat Bitcoin mencapai level ini, ada potensi koreksi atau konsolidasi.
Investor disarankan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) untuk mengurangi risiko. Dengan menyebar pembelian dari waktu ke waktu, DCA membantu menghindari pembelian di puncak pasar.
Meskipun pasar menunjukkan risiko, optimisme terhadap pertumbuhan jangka panjang Bitcoin tetap ada.
Penarikan lebih dari 47 ribu BTC dari cadangan bursa menunjukkan tren akumulasi oleh pemain besar. Meskipun ini bisa jadi hanya pergerakan internal, ada kemungkinan bahwa sejumlah besar koin telah diserap untuk cadangan pribadi.
Penarikan ini tidak langsung menyebabkan "supply shock" pada harga bitcoin, karena dampaknya bersifat jangka panjang. Namun, hal ini mengindikasikan bahwa kepercayaan terhadap BTC tetap kuat di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.
Para investor besar tampaknya mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah bagi bitcoin, meskipun pasar saat ini menghadapi tantangan.
Pasar kripto mengalami tekanan setelah likuidasi besar-besaran posisi long, dengan sentimen investor yang belum pulih. Meskipun Bitcoin sempat mencapai rekor tertinggi, penurunan tingkat pendanaan menjadi sinyal awal likuidasi massal. Dalam sejarah, Bitcoin cenderung bangkit setelah tingkat pendanaan negatif akibat likuidasi besar.
Menariknya, di Binance, yang mendominasi volume perdagangan global, tingkat pendanaan negatif jarang terjadi. Namun, saat terjadi, harga Bitcoin sering melonjak. Ini menunjukkan bahwa ketakutan ekstrem sering kali memicu pandangan pasar yang terlalu pesimis, sementara Bitcoin cenderung bergerak berlawanan dengan sentimen mayoritas. Kami akan memantau apakah penurunan lebih lanjut akan mendorong tingkat pendanaan Binance menjadi negatif, yang bisa menjadi sinyal rebound kuat.
Penambang Bitcoin saat ini berada dalam zona "sangat tidak menguntungkan" akibat dua faktor utama: peningkatan kesulitan penambangan dan penurunan harga Bitcoin. Kesulitan penambangan meningkat menjelang Halving ke-4 pada April 2024, sementara hashrate Bitcoin terus naik, menunjukkan persaingan yang semakin ketat.
Harga Bitcoin yang menurun setelah mencapai ATH baru menyebabkan penurunan imbal hasil, sementara biaya penambangan tetap tinggi. Ini mengindikasikan kemungkinan kapitulasi penambang. Aliran Bitcoin dari penambang ke bursa mencapai tingkat ekstrem, menunjukkan penjualan besar-besaran.
Namun, sejarah menunjukkan bahwa kapitulasi ini sering diikuti oleh reaksi harga positif jangka menengah, menciptakan zona akumulasi yang relevan.
Arus keluar Bitcoin mencapai rekor tertinggi dalam 100 hari terakhir, menurut analisis metrik Exchange Netflow.
Data ini menunjukkan bahwa Bitcoin sedang dalam fase re-akumulasi, di mana investor tampaknya memanfaatkan harga saat ini untuk mengumpulkan lebih banyak aset.
Meskipun pasar kripto secara umum menghadapi tekanan dan ketidakpastian, tren ini memberikan sinyal positif bagi Bitcoin.
Setelah mengalami fluktuasi dalam rentang harga saat ini, ada ekspektasi bahwa harga Bitcoin akan mengalami kenaikan.
Investor diharapkan tetap waspada dan memantau perkembangan lebih lanjut dalam pasar yang dinamis ini.
Pasar kripto saat ini menunjukkan ketidakpastian, dengan banyak aset yang mengalami tekanan jual. Namun, di tengah sentimen negatif ini, Bitcoin menunjukkan tanda-tanda kekuatan.
- Data terbaru menunjukkan cadangan Bitcoin di bursa terus menurun drastis. - Penurunan ini mengindikasikan fase akumulasi oleh investor, yang menarik BTC dari bursa untuk disimpan secara mandiri. - Dengan berkurangnya pasokan yang tersedia untuk diperdagangkan, potensi apresiasi harga Bitcoin dalam beberapa minggu mendatang semakin besar.
Meskipun pasar kripto sedang lesu, tren ini memberikan harapan bagi kenaikan harga BTC di masa depan.