FOMO dan FUD menjadi penyakit yang kerap menjangkiti banyak investor, menciptakan kegamangan dan kepanikan dalam membuat keputusan investasi.

Kontrol emosi dan adanya rencana investasi yang jelas bisa menjadi salah satu cara untuk menghalau FOMO juga FUD.

FOMO alias fear of missing out dan FUD (fear, uncertainty dan doubt) merupakan dua fenomena psikologis yang kerap memengaruhi perilaku banyak investor di ruang investasi, termasuk kripto. Kedua istilah ini menggambarkan respons emosional terhadap tekanan sosial dan ketidakpastian, yang biasanya berujung pada pembuatan keputusan yang impulsif dan berisiko.

Saat kondisi pasar bullish, kedua kata ini juga menjadi sentimen tersendiri yang memengaruhi pergerakan aset tertentu. Nah merujuk pada Jurnal The Influence of Fear of Missing Out (FOMO) on Financial Decision Making oleh Brian J. McGuire dan Eric L. Johnson, terungkap bahwa ketika seseorang merasa takut kehilangan peluang besar, mereka cenderung membuat keputusan secara cepat dan cenderung impulsif.

Kondisi itu biasanya terjadi saat melihat orang lain sudah mendapatkan keuntungan besar, sehingga membuat tekanan pada sisi sosial dan juga emosionalnya. Jika hal itu sudah terjadi, keputusan investasinya menjadi lebih rentan, karena mereka akan mengutamakan emosi ketimbang riset maupun perencanaan.

Bagaimana Proses FOMO Terjadi?

Gerbang pertama terjadinya FOMO berasal dari informasi yang beredar. Mereka yang mendapatkan kabar bahwa token tertentu melonjak akan membuat tekanan pada sisi psikologisnya dan menciptakan dorongan untuk ikut membeli, demi tidak ketinggalan peluang.

Setelahnya, akan muncul rasa takut dan cemas. Hal itu terjadi karena sebenarnya tanpa sadar, mereka mulai berada dalam kondisi dilematis. Apakah keputusan untuk ikut masuk ke aset tertentu benar dan bisa membawa keuntungan, atau malah sebaliknya.

Tetapi kerap kali emosi yang muncul malah mengalahkan rasionalitas. Ketika itu terjadi, FOMO sudah mengambil alih dan muncul bias yang disebut availability heuristic. Di titik itu, individu lebih mengandalkan informasi baru (seperti lonjakan harga) untuk membuat keputusan cepat, tanpa memperhitungkan risiko atau analisis fundamental.

Bagaimana dengan FUD?

Sedangkan untuk FUD, biasanya merujuk pada rasa takut, ketidakpastian dan juga keraguan yang muncul akibat rumor maupun berita negatif. Mengacu pada Jurnal Fear, Uncertainty, and Doubt: The Impact of FUD on Cryptocurrency Markets oleh Bastian P. Müller dijelaskan bahwa ketidakpastian atau berita negatif yang menyebar, baik itu rumor buruk atau ketidakjelasan aturan pemerintah, bisa memicu reaksi emosional di kalangan investor.

Ketika kondisi itu terjadi, mereka cenderung membuat keputusan berdasarkan emosi yang berujung pada panic selling yang menurut mereka bisa menghindari kerugian. Nah jika itu terjadi secara masif, bisa membuat kondisi pasar bergerak fluktuatif, seiring derasnya tekanan jual.

Penelitian ini menyoroti bahwa ketidakpastian yang timbul oleh FUD bisa membuat pasar menjadi sangat volatil, karena keputusan investor lebih banyak mendapatkan pengaruh dari perasaan takut ketimbang analisis data yang rasional.

Siasat Menghindari Kerugian Dalam Ruang Kripto

Baik FOMO maupun FUD kerap berujung pada kubangan kerugian. Bahkan banyak juga yang akhirnya harus menelan pil pahit lantaran seluruh portofolio investasinya berubah menjadi debu. Lantas bagaimana cara untuk bisa mengelola psikologi untuk menghindari kerugian dalam ruang kripto yang dinamis?

  • Kontrol Emosi dengan Mindfulness

Mengembangkan kesadaran diri bisa membantu mengurangi dampak FOMO dan FUD. Teknik mindfulness dapat membantu investor untuk tetap fokus pada tujuan jangka panjang dan menghindari keputusan impulsif yang muncul dari ketakutan maupun kecemasan.

  • Gunakan Pemikiran Kritis dan Analisis

Untuk menghindari bias konfirmasi -mencari informasi yang mendukung keyakinan-, penting untuk melakukan evaluasi setiap informasi secara kritis dan mencari pandangan yang berbeda.

  • Tetapkan Rencana Investasi yang Jelas

Dengan memiliki rencana investasi yang terstruktur dan mengikuti teori pengendalian diri, investor bisa menghindari perilaku impulsif. Buat batas keuntungan dan kerugian, dan exit strategy dari pasar yang liar.

  • Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi ketergantungan pada satu aset. Dengan begitu, investor bisa terhindar dari stres berlebih yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan.

  • Pahami Bias Kognitif

Pahami berbagai bias kognitif seperti anchoring bias, yang terlalu fokus pada informasi tertentu maupun overconfidence bias alias kepercayaan diri berlebih sehingga meremehkan berbagai risiko untuk membuat setiap keputusan investasi.

$BNB #MarketCorrectionBuyOrHOLD