1. Arthur HayesCo-Founder of BitMEX membahas potensi kenaikan harga Bitcoin hingga $70ribu atau sekitar Rp1,1miliar.  Hayes menawarkan pandangan segar tentang masa depan Bitcoin yang mana mata uang kripto ini memiliki potensi untuk mencapai tingkat harga yang belum pernah terlihat sebelumnya.2. Robert KiyosakiSeorang investor terkenal dan penulis buku best seller Rich Dad,Poor Dad. Kiyosaki memprediksi bahwa Bitcoin bisa mencapai $100ribu atau sekitar Rp1.5miliar.3. Tom LeeHead of Research di Fundstrat Global Advisor. Lee mengatakan dalam wawancara dengan CNBC bahwa Bitcoin akan meledak lebih dari 500% dari level saat ini yaitu melonjak hingga $180ribu atau sekitar Rp2.7miliar.4. Tim DraperPendiri Draper Associates dan ahli dalam berbagai bidang investasi. Dalam salah satu percakapannya baru-baru ini di Fox Business. Draper mengungkapkan keyakinannya bahwa Bitcoin akan mencapai $250ribu atau sekitar Rp3.8miliar.5. Mike NovogratzCEO perusahaan investasi kripto Galaxy Digital dan juga seorang pendukung Bitcoin yang terkenal, dia mengatakan harga Bitcoin akan mencapai $500ribu atau sekitar Rp7.7miliar.Nah menurut prediksi kalian harga Bitcoin di tahun 2024 gimana?Karna nilai asset kripto bisa aja berubah dalam hitungan detik. Jadi prediksi di atas tidak bisa dijadikan acuan untuk mengambil keputusan. Tetap lakukan riset sendiri sebelum berinvestasi di asset crypto.#bitcoin #bitcoiners #bitcoinhalving

Dalam dunia kripto seringkali koin dan token dianggap serupa tapi ternyata keduanya sangat berbeda, baik dari segi definisi, tujuan dan fungsi. Koin merupakan asset digital yang dibangun dan berjalan di atas jaringan blockchain miliknya sendiri alias independen serta diterbitkan langsung oleh pengembang protokol blockchain.

Contoh beberapa koin yaitu : Bitcoin, Ethereum, BNB Smart Chain, Ada (Cardano), Xrp (Ripple) dan lain sebagainya.

Nah sementara token adalah aset digital yang dibangun di atas jaringan blockchain yang sudah ada atau bisa dibilang menumpang. Umumnya token beroperasi di jaringan blockchain dengan menggunakan konsep smart contract. Tujuan dari smart contract ini adalah untuk mengikat perjanjian antara kedua belah pihak.

Contoh beberapa token yaitu : Uniswap, Aave, Cake, 1inch, dan masih banyak lagi.

Biar lebih jelas gambarannya begini :

Ethereum dan Binance merupakan sebuah koin yang memiliki jaringannya tersendiri yaitu ERC-20 dan BEP-20. Nah diatas jaringan Ethereum terdapat banyak ekosistem yang bergerak di berbagai macam sektor dan masing-masing memiliki tokennya sendiri. Misalnya : Uniswap, Aave, Shiba Inu dan lain-lain.

Diatas jaringan Binance Smart Chain juga sama , banyak ekosistem yang berada di atas jaringan ini. Misalnya : Trust Wallet, Pancake Swap, dan lain-lain.

Jadi kesimpulannya adalah koin diciptakan dari jaringannya sendiri sementara token diciptakan dari jaringan blockchain yang sudah ada.

Disini aku mau jelasin sedikit tentang sebuah project namanya Renzo Protocol. Koin native dari Renzo Protocol ini yaitu $REZ sedang mengadakan launchpool di Binance.
Untuk dapatin reward token $REZ kita bisa staking koin $BNB atau stablecoin $FDUSD yang kita punya. Periode farmingnya berlangsung selama 6 hari dan open trade di tanggal 30 April nanti.

Berikut adalah data pengalokasian token $REZ menurut Binance Research. Teman-teman boleh baca lebih detailnya.

Renzo hadir sebagai protocol liquid restaking dalam ekosistem Defi, yang berfungsi sebagai manager strategi menjembatani EigenLayer dengan Ethereum users untuk restaking ETH.
EigenLayer merupakan sebuah protokol middleware yang memperkenalkan fitur cryptoeconomic security baru di Ethereum dalam bentuk restaking.

Renzo protokol ini didukung oleh investor besar seperti Binance Labs, Maven11, Figment Capital, SevenX Ventures, dan masih banyak lagi investor lainnya.

Nah kita bisa mulai restake ETH dengan mengconnectkan wallet yang kita punya ke app.renzoprotocol.com seperti Binance Web3 wallet, OKX wallet, WalletConnect atau Coinbase wallet.

Kita akan dapat reward staking di Ethereum mainnet dan tambahan bayaran dari AVSs. Itulah imbalan yang kita terima ketika restake ETH dengan EigenLayer. Resikonya adalah ketika AVSs mungkin mengalami peningkatan resiko slashing sehingga mengurangi reward bisa jadi karna jaringan nya buruk.
Jadi yang perlu kita perhatikan sebenarnya adalah kita dapat staking beberapa token berbeda di platform Renzo dengan tingkat resiko yang beda beda. Dalam Renzo Protocol kita bisa gunakan jaringan layer 2 yang bisa ngurangin fee tanpa menggunakan jaringan utama Ethereum.
Trus kalo kita mau gunain salah satu jaringan staking atau layer 2 seperti BNB Chain atau Arbitrum dan yang lain lain kita jadi tahu jaringan utama nya ketika ingin memasukkan ke dompet.
Kita juga bisa melihat 3 koin berbeda yang didukung oleh jaringan utamanya. Nah dalam Renzo Protocol hanya Ethereum yang bisa di staking karna tidak ada batasan dari Eigen Layer, berbeda dengan token yang berada di jaringan layer 2 yang lain. Karna si Renzo ini menjalankan validatornya sendiri dan tidak ada batasan untuk Ethereum.

Nah untuk mencoba nya teman teman bisa deposit atau menyetor ETH ke dalam Renzo Apps. Di Renzo Apps APR nya adalah 1,41% dengan total value restaked sudah 3,32 Bilion Dollar.
Kita bisa lihat juga jenis Eigen Layer dengan kelebihan dan resiko yang berbeda. Ada menu portfolio nya juga untuk melihat porto kita, ada Defi dengan chain nya masing masing. Trus ada program referralnya juga yang kita bisa gunakan untuk dapatin point.
Oke untuk informasi lebih detail tentang project ini teman teman bisa kunjungi websitenya langsung di renzoprotocol.com atau sosial media nya seperti twitter, telegram, mirror dan discord.

CZ mengundurkan diri sebagai CEO Binance setelah digugat AS. Dia melakukan kesalahan dan harus bertanggungjawab. Hari ini CEO BINANCE digantikan oleh Richard Teng yang sebelumnya merupakan Global Head of Regional Markets dari Binance. CZ mengatakan bersama Richard Teng dan team Binance akan tetap baik-baik aja dan akan semakin baik ke depannya. Sebelum bergabung dengan team Binance, Richard Teng adalah CEO Otoritas Regulasi Jasa Keuangan di Abu Dhabi Global Market (ADGM), Chief Regulatory Officer Bursa Singapura (SGX), dan Direktur Keuangan Perusahaan di Otoritas Moneter Singapura.Welcome Richard Teng 😊 semoga Binance tetap menjadi yang terbaik ke depannya bersama Anda. Untuk CZ selamat beristirahat dan terimakasih utk dedikasinya selama ini. Walaupun tanpa Anda rasanya Binance seperti sayur tanpa garam. Tetap #keepbuilding bersama Binance 🥰

Berinvestasi di aset kripto tidak jauh dari resiko volatilitas dan fluktuasi harga nya. Trus ada ngak sih cara mengurangi resiko biar untung lebih maksimal? Nah ada salah satu strategi investasi yaitu Dollar-Cost Averaging (DCA), yang artinya berinvestasi dengan teknik cicil secara rutin dan konsisten sesuai dengan periode waktu yang sudah ditentukan.

Mengapa Strategi DCA?

Lewat strategi DCA ini lah kita bisa mengambil keputusan sesuai dengan riset sendiri tanpa harus FOMO. Cara kerjanya juga cukup mudah dan sangat cocok untuk kamu para investor pemula yg belom memahami teknikal analisis.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan strategi DCA

1. Tetapkan tanggal beli tiap minggu atau bulan.

2. Persiapkan dana yang akan dikeluarkan.

3. Rutin dan konsisten.

Contohnya kita sudah menentukan setiap tanggal 5 tiap bulan investasi sebesar $100 di koin BNB, maka kita harus konsisten beli koin BNB sesuai dengan tanggal dan periode waktu yg udah kita tentukan.

Karna strategi DCA ini biasa digunakan untuk investasi jangka panjang. Jadi kita tidak perlu lagi memperhatikan pergerakan pasar. Tapi bisa jadi kehilangan kesempatan utk cuan besar dibanding menggunakan strategi lump sum atau sekali beli.

Keuntungan dari strategi DCA

- Membantu meminimalisir resiko yang timbul pada kondisi market

- Lebih efisien untuk mengendalikan emosi saat melihat fluktuasi harga.

- Membantu kebiasan kamu untuk konsisten berinvestasi.