#2024WithBinance
CEO BlackRock, Larry Fink, yang dulunya skeptis terhadap bitcoin, kini menyebutnya sebagai "emas digital." Perusahaan besar lainnya seperti Franklin Templeton juga telah meluncurkan ETF untuk bitcoin dan ether.
Dikutip melalui CNBC, CEO Franklin Templeton, Jenny Johnson, mengatakan pada bulan Mei bahwa kenaikan harga bitcoin saat itu disebabkan oleh "gelombang pertama dari para pengadopsi awal." Ia juga memprediksi bahwa gelombang berikutnya akan datang dari "institusi yang jauh lebih besar" yang akan membeli dana kripto.
Pada Rabu (18/8/2024) waktu Singapura, bitcoin diperdagangkan mendekati USD 60.440 atau sekitar Rp 923 juta. Meskipun Teng menolak memberikan prediksi harga spesifik, ia mencatat bahwa harga mata uang kripto cenderung "menghangat" sekitar 160 hari setelah bitcoin mengalami peristiwa teknis yang dikenal sebagai "halving." Peristiwa terakhir terjadi pada bulan April.
Menurut Teng, pasar kripto saat ini berada "sembilan hari dari batas waktu 160 hari tersebut."