Dalam dunia trading yang dinamis dan terkadang menegangkan, penting bagi setiap trader untuk memiliki strategi yang terencana dan disiplin. Banyak trader yang merasakan dorongan untuk ikut serta dalam euforia pasar, tetapi bagi beberapa trader yang lebih berpengalaman, pendekatan yang lebih bijak dan terukur lebih diutamakan. Salah satu contoh filosofi ini dapat ditemukan dalam pernyataan dari analis yang dikenal sebagai Il Capo. Berikut adalah analisis dari pandangan yang disampaikan Il Capo dan bagaimana pendekatan ini dapat bermanfaat bagi trader lainnya.
Il Capo said: "People ask me how I can stay so calm in moments like these. The truth is, I don’t like to buy breakouts, especially when they are not planned and there's emotion involved. I prefer to buy at support levels or during retests, when the conditions are right. That's what works for me.
I know there are some people making good money these days, and I'm very happy for them. However, I prefer to be cautious still, and have little to no exposure right now.
No FOMO. Clear mind and sticking to the plan."
Menjaga Ketenangan di Tengah Volatilitas
Il Capo mengungkapkan bahwa banyak orang terkejut melihat betapa tenangnya dia saat menghadapi situasi pasar yang bergejolak. Filosofi ketenangan ini lahir dari pendekatan yang sangat berhati-hati dalam memilih momen untuk memasuki pasar. “Saya tidak suka membeli saat breakout,” ungkapnya, “terutama ketika breakout tersebut tidak direncanakan dan penuh emosi.” Dalam dunia trading, breakout merujuk pada momen ketika harga suatu aset melampaui level support atau resistance yang signifikan, sering kali disertai dengan peningkatan volatilitas.
Mengapa Menghindari Breakout yang Emosional?
Menghindari membeli di breakout yang emosional adalah strategi yang masuk akal, terutama untuk trader yang mengutamakan kestabilan. Breakout yang tidak direncanakan bisa jadi sangat menguntungkan, tetapi risiko yang terlibat juga besar. Ketika trader terbawa emosi dan FOMO (Fear of Missing Out), mereka cenderung membuat keputusan impulsif yang kurang didasarkan pada analisis yang solid.
Bagi Il Capo, lebih masuk akal untuk menunggu hingga harga kembali ke level support atau melakukan retest. Dengan kata lain, daripada mengikuti pergerakan pasar yang cepat, ia lebih memilih momen ketika pasar sudah menunjukkan kestabilan. Hal ini memungkinkannya untuk membeli dengan risiko yang lebih terukur dan peluang yang lebih jelas.
Pentingnya Level Support dan Retest
Strategi yang digunakan oleh Il Capo berfokus pada pembelian di level support atau selama retest, saat kondisi sudah matang. Support adalah level di mana harga aset cenderung menemukan dukungan karena adanya minat beli yang tinggi. Dengan membeli di level ini, seorang trader dapat meminimalkan potensi kerugian, karena area tersebut dianggap sebagai titik di mana harga lebih mungkin memantul kembali.
Retest, di sisi lain, adalah momen ketika harga kembali ke level yang telah dilampaui sebelumnya, memberikan konfirmasi bahwa level tersebut benar-benar memiliki signifikansi teknis. Pendekatan ini tidak hanya lebih aman tetapi juga memungkinkan trader untuk membuat keputusan berdasarkan data yang lebih andal.
Disiplin dan Mentalitas Trading
“Saya tahu ada beberapa orang yang menghasilkan uang dengan baik akhir-akhir ini, dan saya sangat senang untuk mereka,” kata Il Capo. Namun, ia menegaskan bahwa ia lebih memilih untuk tetap berhati-hati dan memiliki sedikit atau bahkan tidak ada eksposur pada saat ini. Ini mencerminkan mentalitas yang sangat disiplin, sesuatu yang sangat penting dalam dunia trading.
Dalam menghadapi pasar yang penuh spekulasi, godaan untuk melompat masuk dan mengikuti arus bisa sangat kuat. Tetapi bagi trader seperti Il Capo, memiliki “pikiran yang jernih” dan tetap berpegang teguh pada rencana adalah kunci sukses jangka panjang. No FOMO (Fear of Missing Out) adalah moto yang dipegang teguh, memastikan bahwa setiap keputusan trading didasarkan pada rencana yang matang, bukan emosi.
Pelajaran untuk Trader Lain
Filosofi Il Capo mengajarkan bahwa trading yang sukses tidak selalu tentang menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Sebaliknya, ini tentang memahami kapan harus masuk dan kapan harus menahan diri. Pendekatan ini mengutamakan disiplin, kontrol emosional, dan perencanaan yang matang.
Trader yang merasa tertekan oleh pergerakan pasar yang cepat dapat belajar dari filosofi ini. Menunggu kesempatan yang tepat, mengandalkan analisis teknikal, dan menghindari keputusan impulsif bisa menjadi strategi yang bijak, terutama di pasar yang sangat volatil. Dengan menjaga ketenangan, tetap berpegang pada rencana, dan tidak membiarkan emosi menguasai, trader dapat meningkatkan peluang mereka untuk sukses dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Pernyataan Il Capo memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya disiplin dalam trading. Dengan memilih untuk membeli di level support atau saat retest, ia menghindari risiko yang tidak perlu dan memanfaatkan kondisi pasar yang lebih stabil. Filosofi “No FOMO” yang ia pegang membantu menjaga ketenangan dan fokus, sesuatu yang sangat penting bagi setiap trader yang ingin bertahan di pasar yang penuh ketidakpastian ini.
#Ilcapo #marketdownturn #btcto100k