Airdrop yang lebih sulit dikerjakan biasanya menawarkan hadiah yang lebih besar karena membutuhkan upaya yang lebih signifikan dari partisipan, baik dari segi waktu maupun keterampilan. Beberapa alasan mengapa airdrop yang rumit lebih banyak hadiahnya dibandingkan airdrop populer yang mudah dikerjakan, seperti di Telegram, antara lain:

1. Seleksi Partisipan Berkualitas

Airdrop yang membutuhkan usaha lebih, seperti mengisi formulir, melakukan tugas sosial media, atau bahkan menguji protokol di jaringan testnet, biasanya dirancang untuk menarik partisipan yang benar-benar tertarik dan memiliki kemampuan untuk memahami proyek. Dengan cara ini, proyek bisa menghindari orang yang hanya menginginkan hadiah tanpa memberikan kontribusi nyata. Partisipan yang terlibat lebih dalam biasanya dihargai dengan token dalam jumlah besar.

2. Menghindari Spam dan Bot

Airdrop populer yang sangat mudah dikerjakan, seperti yang ada di Telegram, sering kali menarik banyak bot atau akun palsu yang hanya ikut untuk mendapatkan token tanpa niat serius berkontribusi dalam ekosistem proyek. Untuk mencegah spam, proyek yang lebih serius membuat airdrop dengan tugas-tugas yang lebih menantang agar hanya partisipan manusia yang benar-benar tertarik yang berpartisipasi. Dengan begitu, hadiah bisa dibagikan dalam jumlah yang lebih besar karena jumlah partisipan berkurang.

3. Nilai Kontribusi yang Lebih Besar

Beberapa proyek membutuhkan partisipan untuk melakukan kontribusi nyata, seperti menjalankan node, berpartisipasi dalam pengujian protokol, atau memberikan masukan untuk pengembangan proyek. Kontribusi seperti ini jauh lebih bernilai bagi proyek, sehingga mereka bersedia memberikan imbalan yang lebih besar. Proyek ingin memastikan bahwa orang yang ikut serta memang memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kelangsungan atau peluncuran proyek.

4. Insentif untuk Ekosistem yang Lebih Kuat

Airdrop yang lebih sulit sering kali menjadi bagian dari strategi proyek untuk membangun komunitas yang kuat dan loyal. Mereka ingin memastikan bahwa token yang mereka distribusikan dipegang oleh pengguna yang akan menggunakan atau memegangnya untuk jangka panjang, bukan oleh spekulan yang ingin menjual segera setelah menerima token.

Sebaliknya, airdrop populer yang lebih mudah diikuti, seperti airdrop Telegram, sering dirancang untuk mendapatkan eksposur cepat dan menjangkau basis pengguna yang lebih luas. Namun, karena lebih banyak orang yang dapat mengikuti airdrop ini, jumlah hadiah per individu cenderung jauh lebih kecil.

Dengan demikian, airdrop yang lebih rumit menawarkan imbalan yang lebih besar karena menargetkan partisipan yang lebih sedikit, lebih terlibat, dan memberi kontribusi nyata bagi proyek.

Berikut adalah contoh dari kedua jenis airdrop yang bisa kamu temui:

1. Contoh Airdrop yang Sulit dengan Hadiah Lebih Besar

Optimism Airdrop – Optimism adalah solusi layer 2 untuk Ethereum yang melakukan airdrop pertama pada awal tahun 2022. Airdrop ini memiliki tugas-tugas yang cukup menantang dan mensyaratkan pengguna untuk benar-benar berinteraksi dengan ekosistem, seperti menggunakan jembatan (bridge) untuk memindahkan aset ke jaringan Optimism, memberikan kontribusi pada protokol, atau berpartisipasi dalam governance. Pengguna yang memenuhi kriteria yang lebih rumit, seperti menjadi pengguna awal atau memberikan kontribusi pada pengembangan ekosistem, mendapatkan jumlah token yang signifikan.

Uniswap Airdrop – Pada tahun 2020, Uniswap memberikan airdrop kepada pengguna yang telah berinteraksi dengan protokol mereka sebelum tanggal tertentu. Walaupun relatif sederhana, hanya pengguna yang pernah menggunakan protokolnya yang bisa memenuhi syarat. Setiap pengguna yang memenuhi syarat mendapatkan 400 UNI (yang pada saat itu bernilai ribuan dolar).

Arbitrum Airdrop – Arbitrum, solusi layer 2 untuk Ethereum, juga memberikan airdrop yang cukup rumit. Pengguna harus menggunakan protokol di jaringan Arbitrum, melakukan interaksi yang bermakna dengan dApps di platformnya, atau menjadi pengguna awal. Hasilnya, hadiah token ARB yang diberikan cukup besar bagi mereka yang memenuhi kriteria tersebut.

2. Contoh Airdrop Populer dan Mudah di Kerjakan (Hadiah Kecil)

Pi Network Airdrop – Airdrop ini cukup terkenal karena sangat mudah diikuti, cukup dengan mengunduh aplikasi Pi Network di ponsel dan memverifikasi identitas. Setiap hari, pengguna cukup menekan tombol untuk "menambang" Pi. Meski mudah, banyak yang meragukan nilai Pi karena saat ini belum memiliki nilai moneter yang nyata.

Telegram Bot Airdrop – Banyak proyek kripto yang menggunakan bot Telegram untuk mendistribusikan airdrop. Tugas yang diberikan biasanya sangat sederhana, seperti bergabung dengan grup Telegram, mengunduh aplikasi, atau membagikan tautan di media sosial. Namun, hadiah per orang biasanya kecil, dan sering kali airdrop semacam ini ditargetkan oleh bot atau spammer, yang mengurangi manfaat bagi pengguna asli.

Perbandingan:

- Airdrop yang Sulit: Mengharuskan pengguna untuk benar-benar berinteraksi dengan ekosistem, sering kali lebih selektif, dan memberi hadiah yang lebih besar kepada pengguna yang aktif dan loyal.

- Airdrop yang Mudah: Dirancang untuk mendapatkan eksposur cepat dan luas, tetapi hadiah per individu cenderung lebih kecil dan banyak diikuti oleh bot atau akun palsu.

Dengan demikian, jenis airdrop yang lebih sulit akan memberikan insentif lebih besar, tetapi membutuhkan usaha lebih, sementara airdrop mudah lebih bersifat massal namun hadiahnya kecil.

#RekomendasiTop5MemeCoin #CryptoExplorerFiesta #marketdownturn #Airdrop‬

$UNI $APT $HMSTR