Breaking News: “Donald Trump says we are close to the 1929 crash, a depression, and a new world war.”

"Saya pikir negara kita saat ini berada dalam posisi paling berbahaya yang pernah ada, baik dari segi ekonomi maupun keamanan. Baik geng jalanan maupun geng di luar negeri, dalam bentuk negara lain yang sejujurnya sangat kuat," Trump.

"Kami tidak tahu apa yang kami lakukan. Kami memiliki pemimpin yang tidak punya petunjuk," Trump.

“Kita sudah sangat dekat dengan itu dan menurut saya kita sudah sangat dekat dengan perang dunia — kita punya orang-orang yang tidak tahu bagaimana cara mengatasinya,” #Trump .

Dunia sedang menuju badai ekonomi. Inflasi yang meroket, nilai mata uang anjlok, dan resesi mengintai di sudut. 

Dalam kondisi seperti ini, investor mencari asset alternatif untuk melindungi aset mereka. Salah satu aset yang semakin menarik perhatian adalah kripto. Apalagi crypto sedang berada pada fase bullrun

Mengapa Kripto? Memahami Potensinya

Kripto, terutama Bitcoin, sering disebut sebagai "emas digital". Perbandingan ini bukan tanpa alasan. Sama seperti emas, $BTC memiliki pasokan yang terbatas. Tidak seperti mata uang fiat yang dapat dicetak tanpa batas oleh pemerintah, jumlah Bitcoin yang akan beredar hanya 21 juta koin. Keterbatasan inilah yang membuat Bitcoin menjadi aset yang tahan terhadap inflasi.

  • Bitcoin: Lebih dari Sekadar Mata Uang Digital

    Bitcoin terbentuk di tengah krisis Resesi Hebat AS pada 2008. Sebagai respons terhadap kegagalan sistem keuangan tradisional yang meluas Bitcoin, kemunculan #BTC telah menarik perhatian dunia dengan konsepnya yang revolusioner sebagai mata uang digital. Dilahirkan di tengah krisis keuangan global, Bitcoin hadir sebagai alternatif sistem moneter yang lebih terdesentralisasi dan tidak bergantung pada lembaga keuangan tradisional.

  • Nilai Lindung terhadap Inflasi

    Salah satu keunggulan utama #bitcoin adalah potensinya sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Tidak seperti mata uang fiat yang nilainya dapat terdepresiasi akibat kebijakan moneter pemerintah, nilai Bitcoin lebih stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang. Hal ini membuat Bitcoin menjadi aset yang menarik bagi investor yang ingin melindungi kekayaan mereka dari risiko inflasi.

  • Dirancang untuk Masa Depan

    Tujuan utama penciptaan Bitcoin adalah untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih adil dan transparan. Dengan teknologi blockchain yang mendasarinya, setiap transaksi Bitcoin tercatat secara permanen dan dapat diakses oleh publik. Hal ini membuat Bitcoin menjadi aset yang sangat transparan dan sulit untuk dipalsukan. Selain itu, pasokan Bitcoin yang terbatas membuat nilainya cenderung meningkat seiring waktu.

  • Transparansi

    Salah satu keunggulan utama Bitcoin adalah penggunaan teknologi blockchain. Bayangkan blockchain sebagai buku besar digital yang mencatat setiap transaksi Bitcoin sejak awal. Setiap blok dalam rantai ini berisi informasi tentang transaksi, seperti jumlah Bitcoin yang ditransfer dan alamat dompet pengirim dan penerima. Karena sifatnya yang terdistribusi dan terenkripsi, blockchain sangat sulit untuk diubah atau dimanipulasi. Hal ini memberikan tingkat transparansi yang belum pernah ada sebelumnya dalam sistem keuangan, di mana setiap orang dapat memverifikasi setiap transaksi secara publik. Transparansi ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan, tetapi juga mengurangi risiko penipuan dan manipulasi pasar.

  • Potensi Pertumbuhan Tinggi

    Kripto seperti Bitcoin sering disebut sebagai "emas digital" abad ke-21. Potensi pertumbuhannya dianggap jauh melampaui aset tradisional seperti saham atau emas

Berikut contoh perbedaan antara Bitcoin dengan instrumen investasi tradisional

Strategi Investasi Kripto Saat Ekonomi Tidak Stabil

  1. Diversifikasi: Jangan hanya berinvestasi pada satu jenis kripto. Diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi risiko.

  2. Dollar-Cost Averaging (DCA): Investasikan jumlah yang tetap secara rutin, terlepas dari harga pasar. DCA membantu meratakan biaya pembelian dan mengurangi dampak volatilitas pasar.

  3. Fokus pada Fundamental: Sebelum berinvestasi, pelajari dengan baik proyek kripto tersebut. Perhatikan teknologi yang digunakan, tim pengembang, dan potensi pasarnya.

  4. Jangka Panjang: Kripto adalah investasi jangka panjang. Hindari keputusan impulsif yang didorong oleh fluktuasi harga harian.

  5. Lindungi Aset Digital kamu: Gunakan dompet hardware yang aman untuk menyimpan kripto kamu.

Tantangan dan Pertimbangan

  • Volatilitas Tinggi: Kripto dikenal dengan volatilitasnya yang ekstrem. Ini bisa menjadi peluang bagi investor yang berani, tetapi juga bisa menyebabkan kerugian besar.

  • Regulasi: Regulasi terhadap kripto masih terus berkembang. Perubahan kebijakan pemerintah dapat berdampak signifikan pada harga kripto.

  • Teknologi yang Kompleks: Memahami teknologi blockchain dan kripto membutuhkan waktu dan usaha.

Kripto sebagai Bagian dari Portofolio

Kripto bukan dimaksudkan untuk menggantikan investasi tradisional, melainkan melengkapinya. Dengan menggabungkan kripto dengan aset lain seperti saham, obligasi, dan properti, kamu dapat membangun portofolio yang lebih beragam dan tahan terhadap risiko. 

Kapan Masuk di Crypto dan Kapan Masuk di Instrumen Tradisional

Kita bisa memutuskan kapan masuk dan keluar dari semua jenis instrumen investasi dengan lebih bijak menggunakan analisa teknikal dan fundamental dari aset tersebut. Sebagai contoh, crypto memiliki teori siklus 4 tahun, dimana kita sedang berada pada fase menuju bullrun, kemudian fundamental coin tertentu untuk menentukan coin apa yang akan kita investasikan digabungkan dengan analisa teknikal untuk mengetahui kapan kita membeli dan menjual coin tersebut.

Kesimpulan

Dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti, kripto menawarkan potensi sebagai aset lindung nilai dan sumber pertumbuhan. Namun, penting untuk diingat bahwa investasi dalam kripto memiliki risiko yang tinggi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan kamu telah melakukan riset yang cukup dan memahami risiko yang terlibat.

Disclaimer: DYORRRR!!! NON FINANCIAL ADVISOR


#RecessionOrDip? #recession