Robet Kiyosaki, penulis buku "Rich Dad Poor Dad", baru-baru ini berbagi sejumlah wawasan yang kepada para pengikutnya di media sosial.
Dalam sebuah posting baru-baru ini di media social X, Kiyosaki menyatakan bahwa waktu terbaik untuk menjadi kaya raya semakin dekat.
Dalam sebuah posting pada tanggal 3 Juli, Kiyosaki menulis, “Boom going bust: Grafik teknis menunjukkan kejatuhan terbesar dalam sejarah akan datang. Harga real estat, saham, obligasi, emas, perak, & Bitcoin anjlok.”
Namun, Kiyosaki juga menyoroti bahwa waktu yang tepat untuk membeli barang murah akan menyusul setelah kejatuhan
Grafik teknikal menunjukkan siklus pasar bullish jangka panjang yang besar akan menyusul... memulai kenaikan pasar bullish pada akhir tahun 2025, menaikkan harga selama bertahun-tahun," jelasnya.
Dia kemudian menunjuk tiga aset yang akan mendapat manfaat signifikan dari siklus pasar bullish: emas, perak, dan bitcoin.
Pandangan positif Kiyosaki terhadap aset-aset ini berasal dari kurangnya kepercayaannya terhadap AS dan mata uang fiat.
"Emas mungkin akan sentuh US$ 15.000 per ons. Perak mungkin US$ 110,00 per ons. Bitcoin dengan mudah mencapai US$ 10 juta per koin," tulisnya.
Mempertimbangkan bahwa emas saat ini diperdagangkan pada US$ 2.424 per ons, perak pada US$ 29 per ons, dan Bitcoin sekitar US$ 66.200 per koin, perkiraan ini menyiratkan kenaikan 519% pada emas, kenaikan 279% pada perak, dan kenaikan 15.000% yang mengejutkan pada bitcoin
Kiyosaki tidak menentukan kerangka waktu untuk prediksi ini, yang mengindikasikan bahwa investor mungkin perlu bersabar karena ia memperkirakan siklus pasar bullish jangka panjang.
Dalam sebuah posting pada tanggal 23 Juli 2024 lalu, Kiyosaki memberikan serangkaian target harga lain untuk aset-aset ini, kali ini dengan kerangka waktu, berdasarkan prospek mantan presiden Donald Trump memenangkan pemilihan umum November.
"Saya memprediksi emas akan naik dari US$ 2.400 per ons menjadi US$ 3.300; perak dari US$ 29,00 per ons menjadi US$ 79,00; dan Bitcoin dari US$ 67.400 per koin menjadi US$ 105.000 pada bulan Agustus 2025," tulisnya.