Bitcoin (BTC) telah menembus US$63.000 pada 30 Juni sebelum berbalik dan kini kemgali menembusnya.
Dari perspektif aksi harga, tampaknya pembeli memegang kendali, terutama dari pandangan top-down. Meskipun terjadi penurunan harga yang lebih rendah pada bulan Mei ketika harga menembus US$60.000, masih ada peluang bagi bull untuk mendominasi.
Terutama, harga BTC telah membentuk pola bull flag pasca kenaikannya pada Q1 2024. Namun, kegagalan mengonfirmasi kenaikan pada pertengahan Maret telah memperlambat tren naik.
Pergerakan harga yang signifikan ini telah memicu perdebatan di komunitas kripto. Sementara momentum sedang membangun, aksi harga koin ini menjadi sumber perdebatan, dengan beberapa analis memperingatkan potensi overvaluasi.
Dalam sebuah postingan di X, seorang analis berpendapat bahwa BTC mungkin terlalu mahal, alias overvaluasi.
"BTC dapat mengalami penurunan lebih lanjut, memperpanjang penurunan 18 persen yang tercatat pada bulan Juni," ungkap analis tersebut.
Kekhawatiran lebih lanjut dipicu oleh tindakan pemerintah Jerman baru-baru ini. Pada awal bulan ini, mereka telah mentransfer 1.500 BTC, senilai lebih dari US$94 juta, ke berbagai bursa, termasuk Bitstamp.
Data Lookonchain menunjukkan bahwa 400 BTC dikirim ke tiga bursa berbeda, menunjukkan potensi penjualan.