Dalam dunia kripto seringkali koin dan token dianggap serupa tapi ternyata keduanya sangat berbeda, baik dari segi definisi, tujuan dan fungsi. Koin merupakan asset digital yang dibangun dan berjalan di atas jaringan blockchain miliknya sendiri alias independen serta diterbitkan langsung oleh pengembang protokol blockchain.

Contoh beberapa koin yaitu : Bitcoin, Ethereum, BNB Smart Chain, Ada (Cardano), Xrp (Ripple) dan lain sebagainya.

Nah sementara token adalah aset digital yang dibangun di atas jaringan blockchain yang sudah ada atau bisa dibilang menumpang. Umumnya token beroperasi di jaringan blockchain dengan menggunakan konsep smart contract. Tujuan dari smart contract ini adalah untuk mengikat perjanjian antara kedua belah pihak.

Contoh beberapa token yaitu : Uniswap, Aave, Cake, 1inch, dan masih banyak lagi.

Biar lebih jelas gambarannya begini :

Ethereum dan Binance merupakan sebuah koin yang memiliki jaringannya tersendiri yaitu ERC-20 dan BEP-20. Nah diatas jaringan Ethereum terdapat banyak ekosistem yang bergerak di berbagai macam sektor dan masing-masing memiliki tokennya sendiri. Misalnya : Uniswap, Aave, Shiba Inu dan lain-lain.

Diatas jaringan Binance Smart Chain juga sama , banyak ekosistem yang berada di atas jaringan ini. Misalnya : Trust Wallet, Pancake Swap, dan lain-lain.

Jadi kesimpulannya adalah koin diciptakan dari jaringannya sendiri sementara token diciptakan dari jaringan blockchain yang sudah ada.