Bagi kamu yang baru memasuki dunia trading cryptocurrency tentu masih asing terhadap istilah-istilah dan berbagai macam strategi trading, dan salah satunya adalah Scalping.

Kita semua tahu dan menyadari betapa fluktuatifnya nilai pada aset kripto. namun teknik yang satu ini justru mencari peluang profit atas hal itu, lho! Penasaran? Simak selengkapnya artikel di bawah ini.

Apa Itu Scalping?

Scalping adalah sebuah teknik jual-beli aset kripto dalam jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan kecil. Metode ini dilakukan secara cepat mengandalkan pergerakan harga suatu aset dengan jangka waktu yang sangat pendek sehingga trader biasanya tidak menargetkan keuntungan besar.

Orang yang melakukan scalping atau disebut scalper umumnya melakukan jual-beli aset hanya dalam hitungan menit, atau bahkan detik. Hal tersebut dilakukan secara berulang dengan keuntungan kecil hingga akhirnya bertambah menjadi lebih besar karena jika terus profit maka otomatis jumlah modal yang digunakan pun akan semakin besar.

Seorang scalper harus update dalam menerima informasi karena peluang yang diambil adalah melalui peningkatan minat pada suatu aset dengan volume tinggi dan likuiditas yang baik. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa scalper bergantung pada peristiwa jangka pendek saja yang disebabkan oleh beberapa hal eksternal seperti berita, pumping, atau hal lain.

Apa Perbedaan Scalping dan Swing?

Perbedaan paling signifikan diantara keduanya hanyalah perihal durasi atau waktu tunggu. Di mana seseorang dapat dikatakan sedang melakukan scalping ketika membeli dan menjual aset dalam kurun waktu kurang dari satu hari. Sedangkan swing trader melakukannya dalam durasi yang lebih lama seperti harian, hingga mingguan dengan menargetkan keuntungan yang lebih besar.

Karena swing trader perlu menahan posisinya dalam waktu yang lebih lama, maka diperlukan keahlian dalam mengetahui tren yang sedang berlangsung di pasar untuk mendapatkan momentum yang tepat dalam jangka waktu tertentu.

Jenis-Jenis Metode Scalping

Teknik scalping dibagi menjadi dua jenis berdasarkan cara praktiknya dalam trading, berikut jenis-jenisnya.

1. Scalping Sistematis

Scalping sistematis merupakan teknik scalping dengan mengikuti sistem yang sudah ditentukan. Biasanya, seorang scalper melakukan analisa terlebih dahulu dan dibantu dengan segala pengetahuan yang ada dalam menentukan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar pasar dengan bantuan indikator tekninal,

Ada pun scalper jenis ini yang menggunakan trading bot untuk melakukan otomatisasi transaksi.

2. Scalping Diskresioner

Scalper jenis diskresioner adalah kebalikan dari sistematis, sehingga metode ini tidak memerlukan banyak effort karena biasanya segala keputusan yang diambil hanya akan berdasarkan dinamika pasar yang mereka hadapi saat itu. Atau dalam kata lain, scalper jenis ini bersifat spontan terhadap kondisi pasar dan cenderung menyesuaikan perilaku pasar. 

Namun, tetap sah-sah saja bagi scalper diskresioner untuk memiliki sistem atau sedikitnya analisa dalam melakukan trading.

Teknik scalping sangat cocok bagi kamu yang percaya diri dengan kemampuan tradingmu sendiri dan terutama mereka yang menyukai seni dalam trading. Bahkan, beberapa orang mengakui bahwa teknik scalper membuatnya kecanduan sehingga trading menjadi lebih asyik dan menantang.

Terdapat banyak platform di luar sana yang menyediakan Demo trading sehingga kamu dapat berlatih menjadi scalper. Apa saja itu? Minval akan bahas di lain artikel ya!