FAQ - Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Halaman Utama
Pusat Layanan
FAQ - Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Perdagangan Spot & Margin
Perdagangan Spot
Jenis Order
Mengapa Limit Order Saya Tidak Terisi?

Mengapa Limit Order Saya Tidak Terisi?

2024-03-28 07:33

Apa itu limit order?

Limit order adalah order yang Anda pasang di buku order dengan harga limit spesifik. Order hanya akan dieksekusi jika harga pasar mencapai harga limit Anda (atau lebih baik). Anda dapat menggunakan limit order untuk membeli aset pada harga lebih rendah atau menjual pada harga lebih tinggi dibandingkan harga pasar.
Untuk penjelasan yang lebih mendetail, silakan kunjungi Penjelasan Market Order dan Limit Order, serta Cara Memasangnya

Kapan limit order saya akan terisi?

Limit order hanya akan terisi ketika 3 syarat berikut terpenuhi:

1. Harga pasar telah mencapai harga limit Anda atau harga yang lebih baik

Mari gunakan limit order beli sebagai contoh. Harga pasar adalah $2.400 (A) dan Anda memasang limit order beli pada $1.500 (C). Limit order beli hanya akan dieksekusi ketika harga pasar turun ke $1.500 (C) atau lebih rendah. Pada akhirnya, limit order beli Anda dieksekusi pada $1.490 yang merupakan harga yang lebih baik dari harga limit yang Anda tetapkan.

2. Likuiditas yang cukup di pasar

Jika harga pasar berada di angka $1.500 (C) tetapi tidak ada order jual, order beli tidak akan dieksekusi. Namun, harap diperhatikan bahwa order juga dapat terisi sebagian jika likuiditas mengisi sebagian order.

3. Waktu yang cukup untuk eksekusi order

Selama periode volatilitas tinggi, order Anda mungkin tidak dapat mencapai akhir buku order untuk dieksekusi, meskipun harga pasar mencapai harga limit Anda.

Bagaimana cara memeriksa apakah harga pasar telah mencapai harga limit saya?

1. Masuk ke akun Binance Anda, lalu buka [Trade] - [Spot].
2. Pilih pasangan dagang yang ingin diperiksa dari sisi kanan, misalnya BTC/USDT. Kemudian, pilih [Trading View] pada grafik, lalu sesuaikan periode waktu ke [1m]. Pengaturan periode waktu ke 1 menit memungkinkan Anda untuk memvisualisasikan harga dengan lebih baik.
3. Anda kini dapat menentukan parameter order. Mari gunakan parameter berikut:
  • Pasangan dagang: BTC/USDT
  • Jenis order: Stop limit order jual
  • Waktu pemasangan order: Tanggal 27-03-2024 pukul 12.00 WIB
  • Harga stop: 70.330 USDT
  • Harga limit: 70.600 USDT
Setelah order dipasang, harga BTC berada di atas harga stop dan memicu order. Artinya, order tersebut dikirim ke buku order setelah harga BTC mencapai harga stop sebesar 70.330 USDT. Namun, order tidak dieksekusi karena tidak mencapai harga limit yang Anda tetapkan (70.600 USDT). 
Amati grafik perdagangan 1 menit dengan saksama, maka Anda dapat melihat bahwa harga BTC hanya mencapai 70.598 USDT. Oleh karena itu, order Anda tidak terisi karena lebih rendah dari ekspektasi harga jual Anda (harga limit 70.600 USDT). 
Harap diperhatikan bahwa meski harga pasar menyentuh harga limit, order Anda mungkin tidak dieksekusi jika likuiditas pasangan dagang tidak cukup.

Apa saja batasan dalam memasang limit order?

  • Pasangan dagang reguler: Anda hanya dapat memasang order dengan harga limit antara 20% - 500% dari harga pasar. Misalnya, jika harga pasar adalah 100 USDT, Anda hanya dapat memasukkan harga limit antara 20 dan 500 USDT.
  • Pasangan dagang stablecoin: Anda hanya dapat memasang order dengan harga limit antara 80% - 120% dari harga pasar. Misalnya, jika harga pasar adalah 100 USDT, Anda hanya dapat memasukkan harga limit antara 80 dan 120 USDT.
  • Limit order beli: Jika harga limit yang Anda tetapkan lebih tinggi dari harga pasar, order tersebut dapat dieksekusi pada harga lebih baik (lebih rendah dari atau setara dengan harga limit).
  • Limit order jual: Jika harga limit yang Anda tetapkan lebih rendah dari harga pasar, order tersebut dapat dieksekusi pada harga lebih baik (lebih tinggi dari atau setara dengan harga limit).

Mengapa trailing stop order tidak dieksekusi?

Untuk memahami alasan trailing stop order Anda tidak dieksekusi, Anda perlu memahami parameter yang telah ditetapkan:
  • Harga Aktivasi: Harga untuk memulai proses pelacakan.
  • Trailing Delta: Persentase dari harga tertinggi (order jual) atau harga terendah (order beli).
  • Harga Limit: Harga saat order dapat dieksekusi. Untuk order beli, order tidak dapat dieksekusi di atas harga limit karena Anda ingin membeli saat low. Untuk order jual, order tidak dapat dieksekusi di bawah harga limit karena Anda ingin menjual saat high.
  • Jenis Order: Order beli atau jual.
Mari kita lihat contoh-contoh berikut:
#1 Order Beli Trailing Stop pada ETH/USDT
  • Harga Aktivasi: 3.050
  • Trailing Delta: 1%
  • Harga Limit: 2.905
  • Jenis Order: Order beli
Order dipasang pada tanggal 17-04-2024 pukul 18.15 WIB. Order tersebut mencapai harga aktivasi pada pukul 18.45 WIB, lalu mulai menurun. Harga kemudian turun ke level terendah, yaitu 3.015,42, lalu naik kembali. Dengan Trailing Delta 1%, trailing akan berhenti pada harga 3.045,5742 yang tercapai pada tanggal 17-04-2024 pukul 20.35 WIB, lalu mengirim order tersebut ke buku. Namun, harga limit order ini adalah 2.905 dan karena merupakan order beli, order tidak dapat dieksekusi di atas 2.905, sehingga order tidak dieksekusi.
#2 Order Jual Trailing Stop pada BTC/USDT
  • Harga aktivasi: N/A
  • Trailing Delta: 1,5%
  • Harga Limit: 64.700
  • Jenis Order: Jual
Order dipasang pada tanggal 16-04-2024 pukul 23.10 WIB. Karena tidak ada Harga Aktivasi yang dimasukkan, trailing dimulai setelah pemasangan order. Harga kemudian naik ke level tertinggi, yaitu 63.280,75, lalu menurun. Dengan Trailing Delta 1,5%, trailing akan berhenti pada harga 62.331,53875 yang tercapai pada tanggal 17-04-2024 pukul 00.50 WIB, lalu mengirim order tersebut ke buku. Namun, harga limit order ini adalah 64.700 dan karena merupakan order jual, order ini tidak dapat dieksekusi di bawah 64.700, sehingga order tidak dieksekusi.